Langsung ke konten utama

Pentingkah Mengenalkan Teknologi Sejak Dini?

Pixabay

Tak terpungkiri, kini kita hidup dalam era digital. Anak-anak kita menyandang gelar generasi milenial, yang sudah barang tentu tak akan bisa terlepas dari persinggungan dengan dunia teknologi, khususnya dunia per gadgetan. 
Sudah tak terhitung, percepatan teknologi yang semakin lesat. Terkadang kita sebagai orang tua yang lahir di era sebelumnya keteteran mengejar ketertinggalan. Karena kita awam. Kita mengenal dunia teknologi tidak sedari kecil, maka saat gempuran itu menyerang, kita kelabakan.
Berbeda halnya dengan anak-anak kita, yang terlahir memang disaat majunya teknologi itu sendiri, maka, mengenalkan anak kita sedini mungkin akan teknologi adalah suatu keharusan. Karena, mau tak mau, kelak mereka akan bertumbuh menjadi manusia dewasa yang hidup dalam era teknologi, yang mengharuskan mereka terbiasa dan bisa beradaptasi akan gaya hidup yang sudah pasti menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Artinya, pada masa ini, mengenalkan dunia teknologi sejak usia dini menjadi hal yang penting. Karena, hal itu akan menjadi bekal di kemudian hari, saat mereka menjadi dewasa dalam era digital yang semakin mutakhir. 
Mungkin saja, kelak pekerjaan yang akan anak-anak kita emban sudah semakin "digital" tak bisa lepas dari dunia teknologi. Melihat di era sekarangpun, penetrasi teknologi di segala bidang sudah semakin menjamur. 

Satu hal yang patut disyukuri adalah, semakin banyak orang-orang yang aware dan concern akan hal ini. Mereka yang peduli akan kebutuhan anak-anak kita di masa depan, dengan cerdas membaca peluang, menyediakan sarana untuk mendidik anak-anak kita bertumbuh mengikuti jaman. 
Jika kamu salah satu orangtua yang peduli dengan masa depan anakmu, biarkanlah ia mengecap kehidupan sesuai jamannya, dengan pendampingan tentunya, sehingga mereka mendapatkan kemanfaatan seoptimal mungkin guna bekalnya mengarungi kehidupan di masa depan yang mungkin semakin melaju, lesat dan penuh persaingan.
Nah, salah satu alternatif untuk mengenalkan dunia teknologi pada anak usia dini adalah, dengan membuatnya terjun secara langsung, mempelajari dan mepraktekan segala teori perdigitalan yang semakin kompleks. Beruntungnya, kini sudah ada lembaga pendidikan yang concern akan hal itu. 
Salah satunya adalah Sanger Learning.
Manfaatkanlah kesempatan yang semakin memudahkan tugas kita sebagai orang tua, yaitu mengasuh dan mendidik. Tidak ada salahnya, meminta bantuan "orang ketiga" untuk pertumbuhan dan perkembangan anak kita, selama kita masih tetap terlibat didalamnya, tidak sekedar memindahtangankan kewajiban mendidik pada orang lain.
Bagi kamu yang sedang risau mencari tempat kursus komputer di Medan, inilah jawabannya. 
Selamat mendidik dan membersamai buah hati.


#SangerLearningBlogCompetition


#Tantanganodop7 #onedayonepost #odopbatch6 #nonfiksi



Terimakasih sudah berkunjung, boleh jejak di kolom komentar ya jika berkenan. 🙏😊

Komentar

  1. Mengenalkan tekhnologi sejak dini itu penting banget, namun harus dalam pengawasan orang tua agar sisi negatif tekhnologi tidak menimbulkan dampak nagatif juga terhadap anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, makanya butuh pendampingan, untuk meminimalisir efek negatif dan mengoptimalkan kemanfaatannya.
      Terimakasih sudah berkunjung. 😊🙏

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lintang, Sang Penghibur

Pixabay Hai namaku Lintang.  Ini kisahku dengan seseorang yang sangat aku sayangi... Orang-orang mengenalnya sebagai penemu alat pembunuh kanker yang kini sedang menjadi pembicaraan banyak kalangan. Katanya dia bergelar Profesor Doktor. Tapi ia memperkenalkan diri sebagai 'War' padaku saat kita pertama kali berbincang. Karena kupikir ia terlihat sangat dewasa, dengan kacamata yang bertengger manis di hidungnya, memberi kesan begitu 'pintar', maka kuputuskan untuk memanggilnya "Papi War". Namun, tahukah kalian, pertemuan pertama kali dengannya adalah ketika ia sedang menunggu bus di salah satu halte.  Ia terlihat basah kuyup. Memang hari itu hujan deras tengah mengguyur kota.  Aku terduduk lemas di sampingnya, menatap jalanan yang mulai tergenang air hujan. Sekilas ia menoleh padaku. Akupun menoleh padanya. Namun dia hanya diam saja. Akhirnya kuberanikan diri saja mengajak dia bicara terlebih dulu. Awalnya ia cuek ...

Menggali Potensi Diri dengan Menulis Antologi

Pict: Pixabay Bismillahirrohmaanirrohiim... Tahun ini adalah tahunnya panen buku antologi. Huaaa... ini bahagianya campur-campur sih. Antara senang tapi gemes, soalnya perbukuan ini kok ya launchingnya hampir berbarengan... *kekepindompet Terlepas dari itu, ya pastinya saya sangat bersyukur dong, sekaligus bangga, ternyata saya bisa mengalahkan bisik ketakutan dalam diri yang merasa tak mampu, malas hingga cemas. Bisa nggak ya? Bagus nggak ya? Laku nggak ya? *ups Sebenarnya, dari awal, tujuan saya ikut berkontribusi dalam even nulis buku bareng ini, hanya karena ingin punya karya, yang kelak bisa juga membuat saya, setidaknya merasa bangga dan bersyukur pernah berkontribusi dalam membagikan kemanfaatan dari apa yang saya miliki.  Entah pengetahuan walau cuma seuprit, atau pengalaman yang baru seumur jagung, atau sekedar curahan hati yang bisa diambil hikmahnya oleh yang membaca. *semoga 🤲 Makanya, saat launching buku, saya tidak ngoyo ...

Musik Klasik versus Musik Tradisional

Judul film: Our Shinning Days (2017) Cast: Xu Lu (Chen Zing) Peng Yuchang (Li you) Luo Mingjie (Wang Wen) Asal film: China Genre: comedy romance Durasi: 103 menit Beberapa bulan ke belakang, di  newsfeed akun facebook  saya muncul cuplikan sebuah film yang membuat jari saya tak kuasa menolak menekan tombol play . Benar kan, adegan yang terlihat kemudian membuat saya betah menonton sampai akhir. Menarik. Kata pertama yang terlintas di kepala. Sayangnya, saat itu saya tidak menemukan informasi lebih lanjut apa gerangan judul film tersebut. Ajaibnya, semalam, ketika iseng berselancar di platform youtube , tampaklah satu  channel yang mempost sebuah film drama asia berjudul " Our shinning days" yang ternyata adalah versi full dari cuplikan adegan film di facebook. Kebetulan lagi di kelas fiksi odop ada tugas me review film, pucuk dicinta ulam pun tiba.  Film ini bergenre comedy romance. Berlatar...