Langsung ke konten utama

Ketika Bosan Melanda

Sumber: pixabay

Tak terasa sudah lebih 30 hari bersama ODOP batch 6. Apa yang saya dapatkan di ODOP batch 6? Banyak sekali. Ya ilmu, ya keluarga, ya hiburan, ya pengalaman berharga. Subhanallah. Semakin hari semakin banyak ilmu yang dibagikan. Masya Allah, tabarakallah, begitu mulia teman-teman odop batch 6, terkhusus para panitia dan pemateri yang siap sedia menyempatkan waktu untuk berbagi dan melayani kami dengan sepenuh hati, tanpa bayaran sepeserpun. Semoga Allah memberikan balasan yang terbaik untuk kakak peje dan pemateri yang budiman. Aamiin.
Setelah melewati hari demi hari mengikuti challange, yang memaksa kami menulis apapun setiap hari, nyatanya semakin mendekati "kelulusan" kami terlihat semakin keteteran. Antusias menulis tak sedahsyat dulu sewaktu di awal, setor tulisanpun tak seramai dulu, banyak yang perlahan berguguran juga. 
Ternyata, konsisten menulis itu tidaklah mudah, bisa jadi terkendala tugas domestik, moodswing, ide buntu, dan sebagainya.
Karena menulis tidaklah hanya membutuhkan skill semata, namun butuh komitmen juga, bagaimana untuk tetap memaksakan diri menulis setiap hari, walau seadanya, tak sempurna dan mungkin bagi orang lain yang membacanya akan berpikir, "nih tulisan gini amat ya". Its ok. Namanya juga sedang berproses, wajar kalau masih banyak salah dan keliru, selama isi tulisan tidak mengandung konten negatif yang memprovokasi dan memecah belah. Lanjutkan. Karena, menulis juga ternyata mempunyai efek "healing".
Namun, tak dipungkiri, rasa "bosan" terkadang menghampiri, namanya juga manusia, yang secara fitrah menyukai kedinamisan, bukan kemonotonan. 
Nah, bagaimana ya mensiasati kondisi saat mood menulis sedang turun karena faktor tersebut di atas?
Yuk kita coba telusuri, hal apa saja yang bisa kita lakukan agar target menulis setiap hari terpenuhi, tatkala semangat mengendor.
Lets check this out, beberapa rangkuman tips sederhana ketika ide menulis menjauh:
  1. Menantang diri dengan satu kata menjadi tulisan. Tulis saja jangan hirau aturan menulis yang baik dan benar. Jika sudah tuntas, baru edit untuk merapikan tulisan.
  2. Menjemput ide dengan blogwalking, membaca buku, nature walking, silaturahim, atau sekedar mengobrol dengan orang lain, terkadang inspirasi kita dapatkan dari obrolan sederhana yang kita anggap sepele.
  3. Menulis apa yang paling kamu sukai. Misalnya kamu paling suka tulisan jenis puisi. Tulis saja. Apapun. Tak usah hirau aturan. Jika sudah tuntas, baru rapikan.
  4. Konsistensi. Semalas apapun, paksakan diri menulis, walau hanya sekedar curhat, karena terkadang ide bermunculan setelah hati dan pikiran sedikit meringan bebannya.
  5. Ketika ide muncul di kepala, catat saja. Walau hanya satu kata, satu kalimat, atau satu paragraf. Jika sudah memungkinkan, kita bisa kembangkan untuk menjadi satu materi utuh.
  6. Menulis menulis menulis. 

Selamat menjemput ide, selamat menulis. 
*imho*

#komunitasonedayonepost
#odop_6

Terimakasih sudah berkunjung, boleh jejak di kolom komentar ya jika berkenan. 🙏😊

Komentar

  1. buat saya
    yang paling bahaya itu
    moodswing

    duh duh duh
    kalo ini dateng
    bisa tarsok mulu
    gak mulai-mulai nulisnya :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenalkan Literasi Sejak Dini Lewat Program 'Duta Baca Cilik'

Sejak tujuh hari yang lalu, saya telah mendaftarkan Abang dalam kegiatan literasi bertajuk 'Duta Baca Cilik' yang infonya saya dapatkan melalui sebuah postingan di Facebook.  Begitu membaca, saya langsung tertarik untuk ikut serta, walaupun saya belum yakin, apakah bisa konsisten mengikuti rule yang diberlakukan, karena kebetulan pada saat yang bersamaan, saya sedang memegang banyak amanah yang harus ditunaikan. Namun, demi menemukan kembali ritme kebersamaan bersama duo krucil, saya pun 'menerima' tantangan ini. Dan, sejak Senin lalu, resmilah kami sebagai bagian dari peserta 'Duta Baca Cilik'. Sebuah kegiatan literasi, dimana, kami, para peserta, diwajibkan untuk membaca atau membacakan buku setiap hari.  Sebuah gerakan, yang memiliki tujuan untuk saling mendukung dan memotivasi para Ibunda dalam mengenalkan literasi sejak dini dengan pembiasaan membaca / membacakan buku setiap hari kepada buah hatinya. Bagi saya, ini kesempatan em

Menggali Potensi Diri dengan Menulis Antologi

Pict: Pixabay Bismillahirrohmaanirrohiim... Tahun ini adalah tahunnya panen buku antologi. Huaaa... ini bahagianya campur-campur sih. Antara senang tapi gemes, soalnya perbukuan ini kok ya launchingnya hampir berbarengan... *kekepindompet Terlepas dari itu, ya pastinya saya sangat bersyukur dong, sekaligus bangga, ternyata saya bisa mengalahkan bisik ketakutan dalam diri yang merasa tak mampu, malas hingga cemas. Bisa nggak ya? Bagus nggak ya? Laku nggak ya? *ups Sebenarnya, dari awal, tujuan saya ikut berkontribusi dalam even nulis buku bareng ini, hanya karena ingin punya karya, yang kelak bisa juga membuat saya, setidaknya merasa bangga dan bersyukur pernah berkontribusi dalam membagikan kemanfaatan dari apa yang saya miliki.  Entah pengetahuan walau cuma seuprit, atau pengalaman yang baru seumur jagung, atau sekedar curahan hati yang bisa diambil hikmahnya oleh yang membaca. *semoga 🤲 Makanya, saat launching buku, saya tidak ngoyo untuk promosi. Atau mung

[DIY] Tiga Kreasi Mainan Edukasi Berbahan Flanel

Ketika menjadi Ibu, secara otomatis kita dituntut untuk lebih kreatif demi terselenggaranya pendidikan dan pengasuhan anak yang menyenangkan.  Kita dituntut untuk cakap berinovasi, menciptakan permaianan, ataupun kegiatan yang mendukung tumbuh kembang anak sekaligus membuat mereka merasa nyaman dan antusias. Sebagai Ibu, tentu saja kita menginginkan yang terbaik untuk buah hati kita. Adakalanya kita yang dulunya "malas", "tidak cakap", dan cuek tetiba harus menjadi seseorang yang baru, yang menguasai apapun secara otodidak. Hanya karena tekad yang kuat, menjadikan kita teguh memperjuangkan itu semua, sebagai bentuk tanggung jawab dan kewajiban hakiki sebagai madrasah utama bagi buah hati tercinta. Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit berbagi tentang apa yang bisa kita kreasikan untuk membuat media bermain yang menyenangkan sekaligus "mencerdaskan" yang bisa kita buat secara mandiri, alias DIY (Do It Yourself) . Berikut beberapa cont