Langsung ke konten utama

HELIKOPTER

Sumber: pixabay


Hira sedang asik bermain boneka beruang ketika tiba-tiba Hiro berlari ke arahnya. 
"Hira, ayo kesini," seru Hiro seraya menarik lengan Hira.
Hira hanya menurut saja tanpa banyak bicara.
"Lihat lihat! Ada helikopter tuh," tunjuk Hiro ke atas langit.
Merekapun berjingkrak penuh semangat sambil menunjuk helikopter yang melintas agak rendah di langit siang itu.
"Hira mau naik helikopter gak?" tanya Hiro kemudian, setelah tak terdengar lagi deru helikopter di udara. 
"Mau Kak," jawab Hira antusias.
"Iya, nanti kalau Kak Hiro bikin helikopter, Hira diajak ya," balas Hiro.
"Asiik."
"Hira mau helikopter warna apa?"
"Hira suka warna biru kak, seperti langit."
"Jangan biru ah, merah aja ya."
"Merah itu artinya pemberani Hira," lanjutnya kemudian.
"Ok," jawab Hira menurut.
"Nanti kita naik helikopter ke rumah nenek ya."
"Iya kak."
"Nanti pas terbang di langit kita ambil awan juga ya."
"Hira juga mau kak."
"Iya, boleh. Tapi jangan banyak-banyak."
"Memangnya kenapa?"
"Nanti awannya habis Hira. Kalau gak ada awan nanti gak ada hujan dong. Nanti kita gak bisa main hujan-hujanan lagi."
"Eh iya. Ntar Hira ambil sedikit aja deh."
"Iya Hira, sedikit aja. Kita minta ibu bikinin roti awan nanti ya, haha." ucap Hiro riang
"Iya kak. Roti awan rasanya enak. Hahaha."
Ibu yang sedang memasak di dapur tersenyum mendengar celoteh dua kakak beradik itu. Dalam hati ibu bersyukur telah dikaruniakan dua anak yang saling menyayangi satu sama lain. Tidak selalu akur sih. Tapi benih-benih kasih sayang mulai terpupuk antara keduanya. Sedari Hira masih dalam kandungan, ibu memang selalu membiasakan Hiro menyadari akan kehadiran anggota baru dalam keluarga kecil mereka. Mulai dari mengenalkan Hiro akan keberadaan adik bayi dalam perut ibu, mengajaknya untuk menyapa adik bayi dalam perut ibu, hingga sounding terus menerus bahwa mereka adalah kakak beradik yang saling menyayangi. 
Ibu sering bilang sama Hiro, "Adek Hira sangat sayang nih sama kakak Hiro, maunya main terus sama kakak Hiro. Kakak Hiro temenin adek Hira ya..."
Bahkan saat Hiro seusia Hira, dan adiknya belum genap setahun, ibu terkadang terpaksa harus 'menitipkan' Hira pada kakaknya. 
"Kakak Hiro, tolong jagain dek Hira sebentar ya. Main bareng ya. Adek Hiranya ditemenin dulu ya."
"Dek Hira sama kakak Hiro dulu ya, jangan takut ya, ada kak Hiro yang jagain."
Dan, entah sugesti atau apa, mereka anteng aja main berdua. Gak saling mengganggu. MasyaAllah.
Sekali waktu memang kakak Hiro suka iri liat adek bayi sama ibu terus, dan kadang jadi tantrum mencari perhatian ibu. Yah, begitulah. Suka cita memiliki dua bocah dengan jarak usia yang lumayan dekat. 

Langit biru menjadi saksi keakraban dua kakak beradik siang itu. Mungkin, suatu hari kelak mereka akan mengenang kebersamaan ini sebagai memori terindah pengikat dua hati yang saling menjaga dan menyayangi satu sama lain.

#odop_6
#komunitasonedayonepost

Terimakasih sudah berkunjung, boleh jejak di kolom komentar ya jika berkenan. 🙏😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lintang, Sang Penghibur

Pixabay Hai namaku Lintang.  Ini kisahku dengan seseorang yang sangat aku sayangi... Orang-orang mengenalnya sebagai penemu alat pembunuh kanker yang kini sedang menjadi pembicaraan banyak kalangan. Katanya dia bergelar Profesor Doktor. Tapi ia memperkenalkan diri sebagai 'War' padaku saat kita pertama kali berbincang. Karena kupikir ia terlihat sangat dewasa, dengan kacamata yang bertengger manis di hidungnya, memberi kesan begitu 'pintar', maka kuputuskan untuk memanggilnya "Papi War". Namun, tahukah kalian, pertemuan pertama kali dengannya adalah ketika ia sedang menunggu bus di salah satu halte.  Ia terlihat basah kuyup. Memang hari itu hujan deras tengah mengguyur kota.  Aku terduduk lemas di sampingnya, menatap jalanan yang mulai tergenang air hujan. Sekilas ia menoleh padaku. Akupun menoleh padanya. Namun dia hanya diam saja. Akhirnya kuberanikan diri saja mengajak dia bicara terlebih dulu. Awalnya ia cuek ...

Mengenalkan Literasi Sejak Dini Lewat Program 'Duta Baca Cilik'

Sejak tujuh hari yang lalu, saya telah mendaftarkan Abang dalam kegiatan literasi bertajuk 'Duta Baca Cilik' yang infonya saya dapatkan melalui sebuah postingan di Facebook.  Begitu membaca, saya langsung tertarik untuk ikut serta, walaupun saya belum yakin, apakah bisa konsisten mengikuti rule yang diberlakukan, karena kebetulan pada saat yang bersamaan, saya sedang memegang banyak amanah yang harus ditunaikan. Namun, demi menemukan kembali ritme kebersamaan bersama duo krucil, saya pun 'menerima' tantangan ini. Dan, sejak Senin lalu, resmilah kami sebagai bagian dari peserta 'Duta Baca Cilik'. Sebuah kegiatan literasi, dimana, kami, para peserta, diwajibkan untuk membaca atau membacakan buku setiap hari.  Sebuah gerakan, yang memiliki tujuan untuk saling mendukung dan memotivasi para Ibunda dalam mengenalkan literasi sejak dini dengan pembiasaan membaca / membacakan buku setiap hari kepada buah hatinya. Bagi saya, ini kesempatan em...

Menumbuhkan Sikap Kemandirian pada Anak Usia Dini

Kemandirian merupakan salah satu aspek kehidupan yang tak bisa dilepaskan dari proses pembelajaran anak usia dini, sebagai pembekalan diri dalam menjalani kehidupan di masa depan. Doc pribadi Menurut KBBI, mandiri artinya dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain. Sementara kemandirian, menurut pakar psikologi, Soetjiningsih (1993) didefinisikan sebagai perilaku yang ditandai oleh adanya aktivitas sendiri, kepercayaan diri, inisiatif dan tanggung jawab. Dari pengertian tersebut, dapat kita simpulkan bahawa terdapat empat aspek penting dalam sikap kemandirian, yaitu: Aktivitas sendiri Seorang anak bisa dikatakan mandiri, ketika ia mampu bertindak atas kehendaknya sendiri. Ia tidak takut untuk menyuarakan keinginannya. Lewat pelatihan kemandirian sejak usia dini, maka anak akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi, ia tidak takut untuk mengutarakan keinginannya sekaligus sanggup menyelesaikan setiap persoalan atau masalah yang dihad...