Langsung ke konten utama

Memiliki Rasa Memiliki

Sumber: pixabay

Walaupun pada hakikatnya kita tidak pernah memiliki sesuatu apapun kecuali apa yang telah Allah titipkan pada kita, namun menumbuhkan rasa memiliki pun tak kalah penting.
Karena, kita ini, manusia yang bersifat individualis, di satu sisi, walaupun kita makhluk sosial di sisi lainnya. Sehingga, seringkali ketika tak ada sedikitpun rasa memiliki dalam diri, yang terjadi adalah kita cuek dan tak peduli. 
Contohnya, kita akan menjaga dan merawat dengan lebih baik benda-benda yang kita merasa memilikinya. Mobil, motor, sepeda, bahkan buku. 
Maka perlu juga menumbuhkan rasa memiliki atas negara, agama bahkan semesta raya. Mengapa? Agar semakin menumbuhkan kecintaan dan kepedulian. Sehingga, kita akan berpikir beribu kali sebelum berbuat kerusakan. 
Misal, sebagai seorang muslim, ketika kita merasa Islam adalah milik saya, maka tumbuh rasa cinta dan peduli akan tegaknya Islam. Sedikit demi sedikit kita akan menjaga nama Islam dengan mengubah tabiat buruk kita menjadi lebih baik, agar nama Islam tak tercoreng karena ulah kita. Kita akan dengan segenap hati mencurahkan seluruh jiwa raga demi ketinggian Islam. Kita rela menahan diri dari perilaku yang bisa merusak citra Islam, kita teguh menggenggam keyakinan demi kemajuan Islam. Bukan sebaliknya, mengaku Islam tapi tak merasa memiliki Islam, maka perilakunya pun tidak mencerminkan ke-Islamannya.
Atau ketika kita merasa memiliki terhadap negara kita, rasa cinta akan bertumbuh dan secara naluriah perasaan untuk menjaga, memelihara, melindungi akan terasa kuat.
Kita akan menjaga tutur kata agar tidak menimbulkan perpecahan, karena kita ingin negara yang kita cinta tumbuh menjadi negara penuh damai. Kita menjaga perilaku yang bisa mencoreng nama bangsa di mata bangsa lainnya, kita mencintai negara kita dengan terus mendukung dan turut serta dalam perjuangan memajukannya, sekecil apapun peran yang kita mampu lakukan, bukan malah mengadu domba untuk kepentingan pribadi semata.
Pun, ketika kita menumbuhkan rasa memiliki akan alam semesta, maka seyogyanyalah kita memiliki kepedulian yang besar akan keberlangsungannya. Menjaga alam semesta dari bahaya polusi, memanfaatkan kekayaan alam dengan lebih bijak, menjaga dan merawat alam semesta dan isinya dari kepunahan dan kerusakan. Bukan cuek dan tak peduli, berbuat seenaknya, tanpa menimbang efek buruk yang bisa mempengaruhi keberlangsungan alam raya.
Namun, rasa memiliki tak bisa berdiri sendiri, ia harus juga didampingi oleh kepasrahan dan kerelaan hati agar ketaatan akan selalu menyerta.
Pasrah dalam artian menerima dengan lapang dan tabah ketika apa yang kita miliki akhirnya terlepas, bukan mengeluh tanpa henti dan merutuki nasib, bahkan dengan lancang menantang Tuhan. Karena apapun dan siapapun sejatinya memiliki masa kadaluarsa, hanya Allah saja yang Maha abadi. Ada pergiliran dan kehangusan kepemilikan. Maka, tempatkanlah mereka secara tepat dan benar. Tumbuhkan rasa memiliki untuk menguatkan kecintaan dan jiwa peduli, dan miliki kepasrahan untuk menumbuhkan jiwa legowo dan ketaatan tanpa syarat.
Begitu pula dengan anak-anakmu, peliharalah rasa memiliki atas mereka, agar kau peduli dan penuh cinta, memberikan yang terbaik dengan kepasrahan dan ketaatan tanpa batas waktu.

*imho*

#komunitasonedayonepost
#odop_6

Terimakasih sudah berkunjung, boleh jejak di kolom komentar ya jika berkenan. 🙏😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenalkan Literasi Sejak Dini Lewat Program 'Duta Baca Cilik'

Sejak tujuh hari yang lalu, saya telah mendaftarkan Abang dalam kegiatan literasi bertajuk 'Duta Baca Cilik' yang infonya saya dapatkan melalui sebuah postingan di Facebook.  Begitu membaca, saya langsung tertarik untuk ikut serta, walaupun saya belum yakin, apakah bisa konsisten mengikuti rule yang diberlakukan, karena kebetulan pada saat yang bersamaan, saya sedang memegang banyak amanah yang harus ditunaikan. Namun, demi menemukan kembali ritme kebersamaan bersama duo krucil, saya pun 'menerima' tantangan ini. Dan, sejak Senin lalu, resmilah kami sebagai bagian dari peserta 'Duta Baca Cilik'. Sebuah kegiatan literasi, dimana, kami, para peserta, diwajibkan untuk membaca atau membacakan buku setiap hari.  Sebuah gerakan, yang memiliki tujuan untuk saling mendukung dan memotivasi para Ibunda dalam mengenalkan literasi sejak dini dengan pembiasaan membaca / membacakan buku setiap hari kepada buah hatinya. Bagi saya, ini kesempatan em

Menggali Potensi Diri dengan Menulis Antologi

Pict: Pixabay Bismillahirrohmaanirrohiim... Tahun ini adalah tahunnya panen buku antologi. Huaaa... ini bahagianya campur-campur sih. Antara senang tapi gemes, soalnya perbukuan ini kok ya launchingnya hampir berbarengan... *kekepindompet Terlepas dari itu, ya pastinya saya sangat bersyukur dong, sekaligus bangga, ternyata saya bisa mengalahkan bisik ketakutan dalam diri yang merasa tak mampu, malas hingga cemas. Bisa nggak ya? Bagus nggak ya? Laku nggak ya? *ups Sebenarnya, dari awal, tujuan saya ikut berkontribusi dalam even nulis buku bareng ini, hanya karena ingin punya karya, yang kelak bisa juga membuat saya, setidaknya merasa bangga dan bersyukur pernah berkontribusi dalam membagikan kemanfaatan dari apa yang saya miliki.  Entah pengetahuan walau cuma seuprit, atau pengalaman yang baru seumur jagung, atau sekedar curahan hati yang bisa diambil hikmahnya oleh yang membaca. *semoga 🤲 Makanya, saat launching buku, saya tidak ngoyo untuk promosi. Atau mung

[DIY] Tiga Kreasi Mainan Edukasi Berbahan Flanel

Ketika menjadi Ibu, secara otomatis kita dituntut untuk lebih kreatif demi terselenggaranya pendidikan dan pengasuhan anak yang menyenangkan.  Kita dituntut untuk cakap berinovasi, menciptakan permaianan, ataupun kegiatan yang mendukung tumbuh kembang anak sekaligus membuat mereka merasa nyaman dan antusias. Sebagai Ibu, tentu saja kita menginginkan yang terbaik untuk buah hati kita. Adakalanya kita yang dulunya "malas", "tidak cakap", dan cuek tetiba harus menjadi seseorang yang baru, yang menguasai apapun secara otodidak. Hanya karena tekad yang kuat, menjadikan kita teguh memperjuangkan itu semua, sebagai bentuk tanggung jawab dan kewajiban hakiki sebagai madrasah utama bagi buah hati tercinta. Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit berbagi tentang apa yang bisa kita kreasikan untuk membuat media bermain yang menyenangkan sekaligus "mencerdaskan" yang bisa kita buat secara mandiri, alias DIY (Do It Yourself) . Berikut beberapa cont