Langsung ke konten utama

BOLA

Pixabay

Hiro, bocah lima tahun yang penuh energi. Tak bisa diam, lincah kesana kemari. Berlari, melompat, dan terus bergerak.
Hari ini, Hiro merasa bahagia sekali. Semalam, sepulang bekerja, ayah membawakan hadiah untuk Hiro dan Hira. 
Hiro mendapatkan bola, sementara Hira beroleh boneka beruang berbulu yang menggemaskan.
Dari semalam Hiro sudah tak sabar ingin bermain bola. Namun, ayah melarangnya bermain bola di dalam rumah. Karena ruangannya sempit. Ada meja, kursi, dan banyak barang juga. Kata ayah, bermain bola itu harus di luar rumah, tempat yang luas, jadi Hiro lebih leluasa menendang bola tanpa takut memecahkan barang pecah belah milik ibu. 
Semalam Hiro tak bisa tidur memikirkan bagaimana senangnya ia bermain bola besok. Ia merajuk pada ayah agar diijinkan sebentar saja bermain bola di luar. Tapi karena sudah malam, yang artinya tak ada lagi matahari yang menerangi bumi, di luar tampak sangat gelap. Hanya ada pendar temaram lampu bohlam yang menerangi. Ayah tetap teguh hati tak mengijinkan Hiro bermain bola di luar.
"Hiro, sebelum tidur jangan lupa menggosok gigi, cuci kaki dan tangan ya, lebih baik lagi kalau Hiro juga berwudlu supaya Malaikat menjaga dan mendoakan Hiro ketika tidur. Kalau badannya bersih dan segar, insyaAllah Hiro bisa tidur dengan nyaman dan nyenyak nanti."
"Iya, ayah. Hiro sudah gosok gigi dan berwudlu tadi dibantu ibu."
"Alhamdulillah."
"Tapi Hiro gak bisa tidur ayah,"
"Ya sudah, karena ibu sedang menidurkan de Hira, sini ayah temani Hiro."
"Asyiik"
"Kalau mau bobo, Hiro baca doa dulu ya. Tahu gak doa sebelum tidur?"
"Tahu dong yah, kan Hiro udah diajarin sama ibu"
"Yuk kita baca sama-sama."
"Bismika Allahuma ahya wabismika amuut. Amiin"
"Ayah, Hiro masih gak bisa tidur", ucapnya merajuk.
"Hiro mau dibacakan buku cerita?"
"Iya ayah", ucapnya antusias.
Kemudian ayah mengambil salah satu buku favorit Hiro, buku tentang aksi hero petugas pemadam kebakaran dan mobil damkar yang meraung membelah kota. Wiu wiu wiu.
Hiropun terlelap. Ayah tampak lelah dan tak kuasa menahan kantuk setelah tuntas membacakan buku yang ketiga, lalu tertidur tepat disamping Hiro.

Pagi yang cerah. Hiro sangat bersemangat pagi ini. Ia menenteng bola barunya. Memamerkannya pada teman-temannya. 
"Lihat nih, aku punya bola baru", ujar Hiro.
"Wah, bagus sekali Hiro", jawab Zakel antusias.
"Ini bola hadiah dari ayahku loh. Spesial", lanjut Hiro 
"Kami boleh pinjam tidak", sahut Darren penuh harap.
"Tidak. Ini bola spesial dari ayah. Gak boleh dipinjamin", tukas Hiro.
"Hiro pelit. Ya udah kita main disana aja teman-teman, gak usah main sama Hiro. Hiro pelit". Sahut Zakel seraya pergi bersama teman lainnya meninggalkan Hiro sendirian. Hiro berdiri mematung menatap kepergian teman-temannya sambil memeluk bola barunya.
"Ya udah, biar aku main sendiri aja".
Hiropun bermain bola sendirian. Awalnya ia tampak senang menendang bola kesana kemari. Namun ia mulai merasa bosan. Tak lama iapun pulang ke rumah.

"Hai Hiro, kenapa murung?", tanya ayah yang sedang menyiram bunga di halaman.
"Hiro bosan, ayah".
"Kok bosan? Tadi katanya Hiro semangat mau main bola di lapangan?"
"Iya ayah, tapi gak seru main sendirian."
"Lho, memangnya teman-temanmu gak pada main?"
"Mereka semua pergi, ayah. Karena Hiro gak mau kasih pinjam bolanya."
Setelah mematikan keran dan merapikan selang, Ayah menghampiri Hiro yang tengah duduk di pelataran dengan muka tertunduk lesu.
"Sudah jangan sedih lagi. Nanti Hiro main bola sama ayah ya", hiburnya.
"Beneran ayah?"
"Iya, nanti setelah ayah selesai menyiram tanaman ya."
"Ok ayah."
"Hiro, tahu tidak, kalau dalam Islam itu sangat dianjurkan untuk saling berbagi dan membahagiakan orang-orang yang kita sayangi?"
"Berbagi apa ayah?"
"Berbagi segala kebaikan, sekecil apapun itu, bahkan hanya sesungging senyum tulus sekalipun."
"Termasuk meminjamkan bola ini?" 
"Ya, termasuk meminjamkan mainan yang paling Hiro senangi. Karena saat kita berbagi, bukan hanya orang yang meminjam yang merasa bahagia, kitapun akan merasakan hal yang sama. Berbagi itu indah, Hiro. Melihat senyuman bahagia menghiasi wajah orang yang kita sayangipun akan menularkan kebahagiaan di hati kita loh."
"Iya ayah. Hiro minta maap. Hiro janji deh gak akan pelit lagi. Main sendirian itu gak seru. Hiro juga mau liat senyum di wajah teman-teman Hiro, ayah."
"Siip."
"Besok Hiro mau main lagi sama teman-teman, bolanya boleh dipinjam, kita main bola bareng. Biar seru." Hiro pun tersenyum riang.

#odop_6
#komunitasonedayonepost

Terimakasih sudah berkunjung, boleh jejak di kolom komentar ya jika berkenan. 🙏😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenalkan Literasi Sejak Dini Lewat Program 'Duta Baca Cilik'

Sejak tujuh hari yang lalu, saya telah mendaftarkan Abang dalam kegiatan literasi bertajuk 'Duta Baca Cilik' yang infonya saya dapatkan melalui sebuah postingan di Facebook.  Begitu membaca, saya langsung tertarik untuk ikut serta, walaupun saya belum yakin, apakah bisa konsisten mengikuti rule yang diberlakukan, karena kebetulan pada saat yang bersamaan, saya sedang memegang banyak amanah yang harus ditunaikan. Namun, demi menemukan kembali ritme kebersamaan bersama duo krucil, saya pun 'menerima' tantangan ini. Dan, sejak Senin lalu, resmilah kami sebagai bagian dari peserta 'Duta Baca Cilik'. Sebuah kegiatan literasi, dimana, kami, para peserta, diwajibkan untuk membaca atau membacakan buku setiap hari.  Sebuah gerakan, yang memiliki tujuan untuk saling mendukung dan memotivasi para Ibunda dalam mengenalkan literasi sejak dini dengan pembiasaan membaca / membacakan buku setiap hari kepada buah hatinya. Bagi saya, ini kesempatan em

Menggali Potensi Diri dengan Menulis Antologi

Pict: Pixabay Bismillahirrohmaanirrohiim... Tahun ini adalah tahunnya panen buku antologi. Huaaa... ini bahagianya campur-campur sih. Antara senang tapi gemes, soalnya perbukuan ini kok ya launchingnya hampir berbarengan... *kekepindompet Terlepas dari itu, ya pastinya saya sangat bersyukur dong, sekaligus bangga, ternyata saya bisa mengalahkan bisik ketakutan dalam diri yang merasa tak mampu, malas hingga cemas. Bisa nggak ya? Bagus nggak ya? Laku nggak ya? *ups Sebenarnya, dari awal, tujuan saya ikut berkontribusi dalam even nulis buku bareng ini, hanya karena ingin punya karya, yang kelak bisa juga membuat saya, setidaknya merasa bangga dan bersyukur pernah berkontribusi dalam membagikan kemanfaatan dari apa yang saya miliki.  Entah pengetahuan walau cuma seuprit, atau pengalaman yang baru seumur jagung, atau sekedar curahan hati yang bisa diambil hikmahnya oleh yang membaca. *semoga 🤲 Makanya, saat launching buku, saya tidak ngoyo untuk promosi. Atau mung

[DIY] Tiga Kreasi Mainan Edukasi Berbahan Flanel

Ketika menjadi Ibu, secara otomatis kita dituntut untuk lebih kreatif demi terselenggaranya pendidikan dan pengasuhan anak yang menyenangkan.  Kita dituntut untuk cakap berinovasi, menciptakan permaianan, ataupun kegiatan yang mendukung tumbuh kembang anak sekaligus membuat mereka merasa nyaman dan antusias. Sebagai Ibu, tentu saja kita menginginkan yang terbaik untuk buah hati kita. Adakalanya kita yang dulunya "malas", "tidak cakap", dan cuek tetiba harus menjadi seseorang yang baru, yang menguasai apapun secara otodidak. Hanya karena tekad yang kuat, menjadikan kita teguh memperjuangkan itu semua, sebagai bentuk tanggung jawab dan kewajiban hakiki sebagai madrasah utama bagi buah hati tercinta. Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit berbagi tentang apa yang bisa kita kreasikan untuk membuat media bermain yang menyenangkan sekaligus "mencerdaskan" yang bisa kita buat secara mandiri, alias DIY (Do It Yourself) . Berikut beberapa cont