Langsung ke konten utama

Tips Akhir Pekan Berkualitas bersama Ananda

Dua puluh empat jam sehari, tujuh hari seminggu, kita tidak bisa benar-benar menghadirkan hati dan jiwa kita full untuk ananda. Ada kalanya, bagi ibu yang bekerja di ranah domestik, waktunya tersita dengan pekerjaan rumah yang tak ada habisnya. Sebaliknya, bagi ibu yang juga bekerja di ranah publik, waktunya terbagi dengan pekerjaan yang menumpuk.

Ya, maka untuk mengisi 'kekosongan' itu, kita jadikan akhir pekan sebagai waktu untuk menjalin kelekatan. Entah berlibur, piknik, jalan-jalan, makan di luar atau sekedar beraktivitas bersama.

Salah satu, alternatif pilihan untuk mengisi akhir pekan bersama ananda adalah dengan berolahraga bersama. Sekedar jalan santai atau lari-lari kecil.

Nah, sebagai bonus bisa juga kita jalan-jalan ke 'pasar' kaget yang biasanya ada saat akhir pekan.

Banyak macam permainan yang bisa menjadi aktivitas seru bagi ananda, dengan biaya yang cukup terjangkau.

Ya, sesekali memanjakan mereka dengan permainan semacam itu, tidak mengapa, bukan?

Seperti yang kami lakukan pagi ini.

Dari rumah, kami berangkat berjalan kaki menuju Alun, tempat pasar kaget berada. Kami memerlukan waktu tempuh sekitar 15 sampai 20 menit untuk tiba di TKP.

Ya, suasananya sangat ramai. Rupanya 'wahana' semacam ini memang sudah menjadi objek tujuan yang cukup diminati untuk menikmati liburan bersama keluarga.

Di beberapa spot tampak banyak kerumunan yang mengantre untuk bisa mencicipi berbagai kudapan sebagai pengganjal perut.

Martabak mini, nasi uduk, sosis goreng, papeda, dan banyak lagi kudapan lainnya. Dari yang ringan hingga yang berat.

Nah, spot pertama yang kami tuju adalah martabak mini. Sambil mengantre, sambil mata menjelajah, melihat-lihat keseruan pagi ini.

Selepas mendapatkan yang kami pesan, berikutnya kami menuju spot sosis goreng, yang letaknya persis di depan pohon beringin besar yang dikelilingi tembok rendah dan lebar berlapis keramik yang bisa digunakan sebagai tempat duduk.

Kami duduk menunggu pesanan, sambil menikmati martabak mini cokelat yang masih panas. Orang-orang tampak berlalu lalang. Dari satu spot ke spot lainnya.

Selain spot kudapan, banyak pula spot permainan yang mencuri perhatian duo krucil.

Odong-odong, arena menangkap ikan, bermain pancingan, trampolin, dan banyak lagi.

Tak lama, pesanan sosis goreng kami sudah siap disantap.

Selesai 'sarapan', saatnya berburu permainan.

Permainan pertama yang sempat mencuri perhatian duo krucil adalah odong-odong. Padahal hanya duduk manis di atas sebuah kotak seukuran bantal, yang berjejer membentuk lingkaran, dengan hiasan karakter tokoh kartun, yang berputar pada rel. Begitu saja, berputar berulang-ulang. Namun, entah mengapa, kok pada suka, ya. 😁

Setelah agak dipaksa, akhirnya mereka bersedia untuk turun, dan berlanjut ke spot berikutnya, yaitu menangkap ikan. Setelah bosan, lalu lanjut ke spot trampolin.

Nah, dalam satu trampolin itu, banyak sekali anak-anak yang masuk. Jadi, semua anak saling melompat di dalam satu ruangan berbentuk lingkaran yang hanya dikelilingi jaring tipis. Permukaannya terbuat dari bahan karet yang dibawahnya dipasang per. Sehingga, saat melompat, tubuh mereka terayun dan terpantul kembali. Ya, semacam itulah.

Bagi anak yang lebih besar sih itu mudah, tapi buat si anak cewek usia dua tahun bertubuh mungil, ini perjuangan. Ia harus berusaha keras agar bisa berdiri, walau pada akhirnya hanya bisa terduduk, menikmati tubuhnya terpantul pantul akibat lompatan anak lainnya yang lebih bertenaga.

Namun, ia menikmatinya. Ia tidak menangis. Ia tidak merajuk. Ia ikut menikmati keseruan pagi ini.

Ya, pagi ini, kami cukup menikmati keseruan. Setiap spot permainan hampir dibandrol dengan harga yang sama, tiga ribu rupiah saja per anak, sepuasnya. Tidak ada batas waktu.

Alhamdulillah, walau hanya permainan 'murah', yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki, namun anak-anak bisa menikmatinya. Selain mereka senang, kita pun bisa menciptakan waktu yang berkualitas dengan ananda, dengan biaya yang terjangkau dan jarak tempuh yang singkat.

Hemat energi, hemat waktu, hemat biaya, namun cukup membuat hari kita bersama ananda menjadi lebih berkualitas.

Wallahu a'lam bishawab 🙏

#NonfiksiOdop
#Day11

Terima kasih sudah berkunjung, boleh jejak di kolom komentar ya jika berkenan. 🙏😊

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenalkan Literasi Sejak Dini Lewat Program 'Duta Baca Cilik'

Sejak tujuh hari yang lalu, saya telah mendaftarkan Abang dalam kegiatan literasi bertajuk 'Duta Baca Cilik' yang infonya saya dapatkan melalui sebuah postingan di Facebook.  Begitu membaca, saya langsung tertarik untuk ikut serta, walaupun saya belum yakin, apakah bisa konsisten mengikuti rule yang diberlakukan, karena kebetulan pada saat yang bersamaan, saya sedang memegang banyak amanah yang harus ditunaikan. Namun, demi menemukan kembali ritme kebersamaan bersama duo krucil, saya pun 'menerima' tantangan ini. Dan, sejak Senin lalu, resmilah kami sebagai bagian dari peserta 'Duta Baca Cilik'. Sebuah kegiatan literasi, dimana, kami, para peserta, diwajibkan untuk membaca atau membacakan buku setiap hari.  Sebuah gerakan, yang memiliki tujuan untuk saling mendukung dan memotivasi para Ibunda dalam mengenalkan literasi sejak dini dengan pembiasaan membaca / membacakan buku setiap hari kepada buah hatinya. Bagi saya, ini kesempatan em

Menggali Potensi Diri dengan Menulis Antologi

Pict: Pixabay Bismillahirrohmaanirrohiim... Tahun ini adalah tahunnya panen buku antologi. Huaaa... ini bahagianya campur-campur sih. Antara senang tapi gemes, soalnya perbukuan ini kok ya launchingnya hampir berbarengan... *kekepindompet Terlepas dari itu, ya pastinya saya sangat bersyukur dong, sekaligus bangga, ternyata saya bisa mengalahkan bisik ketakutan dalam diri yang merasa tak mampu, malas hingga cemas. Bisa nggak ya? Bagus nggak ya? Laku nggak ya? *ups Sebenarnya, dari awal, tujuan saya ikut berkontribusi dalam even nulis buku bareng ini, hanya karena ingin punya karya, yang kelak bisa juga membuat saya, setidaknya merasa bangga dan bersyukur pernah berkontribusi dalam membagikan kemanfaatan dari apa yang saya miliki.  Entah pengetahuan walau cuma seuprit, atau pengalaman yang baru seumur jagung, atau sekedar curahan hati yang bisa diambil hikmahnya oleh yang membaca. *semoga 🤲 Makanya, saat launching buku, saya tidak ngoyo untuk promosi. Atau mung

Resep Praktis Membuat Ebi Furai

Alhamdulillah , masa-masa krisis pada proses penyapihan telah usai. Setelah sekitar semingguan dibikin cemas, sedih sekaligus galau karena anak gadis kelihatan semakin layu setiap hari akibat sakit dalam masa penyapihan, kini ibu bisa bernapas lega. Setelah keluar dari badai kegalauan, akhirnya masa 'panen' pun tiba. Kini ibu bisa dengan tenang mengantar anak gadis tidur siang dan malam tanpa rengekan. Kalau sudah terlihat terkantuk-kantuk, cukup diboyong ke tempat tidur, dengan sedikit diayun-ayun dulu sebentar dalam gendongan, dan kemudian anak gadis pun segera terlelap dengan nyaman.  Masya Allah, tabarakallah. Nah, selepas masa 'mogok' makan berakhir, terbitlah masa mulai doyan makan.  Kebetulan duo krucil ini lagi gemar sekali makan udang balut tepung roti, alias ebi furai.  Jadi, ibu manfaatkan saja peluang ini sebelum mood makan mereka kembali surut. Paling tidak, seminggu tiga kali mungkin ya ibu bergulat dengan perudangan akhir-