Mereka menjauhiku. Apa karena penampilanku tidak seglamour teman-temannya yang lain? Atau uangku kurang banyak untuk dapat menyamai gaya hidup mereka?
Sebegitu kerdilkah sebuah nilai pertemanan di mata mereka? Memandang fisik dan materi sebagai ukuran utama. Mengkastakan manusia semena-mena. Yang rupawan berteman dengan yang menawan, yang beruang berkawan dengan hartawan. Tak ada ruang bagi si buruk rupa dan si melarat sepertiku?
Bukankah kawan sejati adalah mereka yang bisa menerimamu apa adanya. Berbagi dalam suka pun duka, menyemangati disaat terluka, menasehati tatkala terlupa, memeluk erat ketika ujian terasa berat. Bukan hanya mendekat disaat ada maunya saja, mengambil untung atas nama pertemanan, namun enggan menanggung derita demi sebuah jalinan kawan.
Aku kecewa? Mungkin saja. Wajar bukan pilu menyerta ketika apa yang kita harapkan tak mewujud nyata? Namun aku tak menyesalinya. Bagiku, seorang kawan sejati tak bersyarat. Jika di awal saja mereka menuntut kita untuk setara dengan kondisi dan gaya hidupnya, pertemanan apa sebenarnya yang mereka tawarkan? Palsu! Ya.
Maka dengan bangga aku akan bilang : "Hey kalian, bergembiralah dengan segala kepalsuan yang kalian anggap menyenangkan. Aku tidak sekalipun tertarik untuk turut serta. Aku sudah cukup bangga dan bahagia dengan diriku sendiri, apa adanya."
Kalian menjauhiku sebegitunya hanya karena aku tidak memenuhi kriteria sebagai teman yang setara? Cukup menyakitkan bukan, menerima kenyataan pahit yang sangat ironis ini?
Ah, tapi aku tidak peduli. Aku juga tidak ingin memiliki teman yang hanya menilai dari penampilan saja.
#kelasfiksiodopbatch6
Terimakasih sudah berkunjung, boleh jejak di kolom komentar ya jika berkenan. 🙏😊
Ini tantangan fantasi itu kah?
BalasHapusJangan menilai orang dari penampilan saja ya berarti
BalasHapusKadang memang ada org yg berfikiran picik dan cm mementingka diri sendiri
BalasHapusAku jg kadang berpikir kaya gitu, sekarang mah dibawa selow ae
BalasHapusTmnku ada yg kek gtu -,,-
BalasHapustetap bangga untuk jadi diri sendiri
BalasHapusDan kita perlu jadi diri kita sendiri...ini tantangan fantasi bukan mb?
BalasHapusaku meninggalkan jejak di blog leeanel...
BalasHapusmenilai orang lain memang lebih mudah
BalasHapus