Courtesy by Pixabay |
Di postingan sebelumnya kita sudah bahas sedikit tentang persiapan Ibu sebelum berjalannya proses menyapih.
Setelah ibu siap, kini giliran si Kecil yang kita persiapkan.
Apa saja yang perlu kita siapkan agar proses menyapih berjalan sesuai harapan?
- The power of sounding
Idealnya, memang kita terus memberikan afirmasi positif kepada si Kecil dari jauh-jauh hari. Bisa sebulan atau dua bulan menjelang proses penyapihan.
Dengan sounding ini, diharapkan si Kecil sudah tak asing lagi dengan prosesi penyapihan saat waktunya tiba. Sehingga, si Kecil akan lebih mudah menerima perubahan. Karena dari alam bawah sadarnya ia sudah menyimpan informasi ini dengan baik.
Walau tentu saja, pada awal proses kita mungkin akan mendapati perlawanan yang cukup menguras emosi. Namun, proses "ngambeknya" akan jauh lebih singkat dibandingkan jika si Kecil tidak pernah sama sekali dikenalkan dengan penyapihan sebelumnya.
Walau tentu saja, pada awal proses kita mungkin akan mendapati perlawanan yang cukup menguras emosi. Namun, proses "ngambeknya" akan jauh lebih singkat dibandingkan jika si Kecil tidak pernah sama sekali dikenalkan dengan penyapihan sebelumnya.
- Manajemen menyusui
Maksudnya adalah dari jauh hari, sebulan atau dua bulan menjelang proses penyapihan, si Kecil sudah dibiasakan untuk sedikit demi sedikit mengurangi frekuensi menyusunya. Sehingga ketika waktunya tiba, ia tidak kaget dan lebih mudah menerima perubahan.
Dengan berkurangnya frekuensi menyusui, diharapkan si Kecil menjadi lebih antusias juga ketika jam makan tiba. Jika sudah terbiasa, maka pola makan pun akan lebih mudah untuk dikontrol. Masa peralihan dari intensif menyusui menuju makan teratur dengan gizi berimbang.
- Menyiapkan elemen pengganti
Bagi si Kecil, proses menyusui bukan sekedar memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya, melainkan pemenuhan kebutuhan jiwanya dalam mendapatkan rasa nyaman, aman dan dicintai.
Adakalanya, mereka berkeras menolak proses penyapihan karena merasa terancam akan kehilangan rasa tersebut.
Maka, meyakinkan si Kecil bahwa ia tetap bisa memperoleh kenyamanan, perlindungan dan kasih sayang walaupun sudah tidak menyusu menjadi faktor terpenting.
Kita bisa menggantikan ritual menyusu ASI sebelum tidur dengan menyiapkan susu uht atau susu formula sebagai pengganti, misalnya. Namun, usahakan tidak menyajikan dengan dot. Tetapi diminumkan langsung dengan gelas atau sedotan.
Bisa juga dengan mengganti ritual menyusu dengan mengusap punggung, membacakan cerita, atau mengayun-ayunkan sambil digendong sebelum tidur sambil membacakan shalawat, lagu nina bobo, dsb.
Nah ada satu tips nih yang bisa juga dilakukan sebagai improvisasi dari the power of sounding, yaitu dengan menggubah lagu dengan lirik yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Sebagaimana pengalaman saya bersama si Kecil, yang kebetulan sedang dalam masa penyapihan.
Karena si Kecil lagi senang-senangnya bersenandung dan 'hobi' banget mengganti lirik sesuka hatinya, maka momen emas ini tidak saya biarkan begitu saja. Saya mencoba mengganti lirik lagu selamat ulang tahun (yang sedang sering ia senandungkan) dengan versi "menyapih".
Berikut penggalan lagu ala kami:
"Dek Zia bukan bayi.
Dek Zia anak kecil.
Dek Zia sudah dua tahun.
Tidak nenen lagi."
Dan ajaib, pada hari berikutnya setelah saya sering mengulang ulang lagu tersebut, si Kecil menjadi lebih kooperatif. Tanpa rewel, tanpa tantrum, hanya dengan memberi sedikit pengertian, ia pun tidak lagi merengek minta menyusu.
Mungkin benar, dengan memberi pemahaman melalui hal yang dekat dengannya, ia menjadi jauh lebih mudah menangkap pesan yang kita sampaikan dengan baik dan tepat.
Demikian beberapa tips yang bisa saya sampaikan berdasarkan pengalaman pribadi sebagai persiapan menuju masa penyapihan si Kecil. Semoga bisa menjadi referensi para Bunda dalam mendampingi si Kecil menuju masa penyapihan.
Silakan diadaptasi yang sekiranya sesuai saja dengan kondsi Bunda ya, karena tips ini hanya sebagai sharing berdasarkan pengalaman pribadi, bukan panduan mutlak dari seorang Profesional. 🙏😊
Silakan diadaptasi yang sekiranya sesuai saja dengan kondsi Bunda ya, karena tips ini hanya sebagai sharing berdasarkan pengalaman pribadi, bukan panduan mutlak dari seorang Profesional. 🙏😊
#OdopBersamaEstrilook
#Day2
Terimakasih sudah berkunjung, boleh jejak di kolom komentar ya jika berkenan. 🙏😊
Komentar
Posting Komentar