![]() |
Pict by Pixabay |
Bismillahirrohmanirrohiim ...
Sejak tahun 2018, saya mulai intens berkenalan dengan dunia literasi. Berawal dari keinginan yang kuat dalam diri untuk memposting tulisan setiap hari melalui media instagram, hingga akhirnya menemukan "wadah" yang bisa semakin menguatkan mimpi saya.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak pula komunitas menulis yang saya jajaki.
Dari sana lah saya menjaring ilmu, pengalaman dan jam terbang yang tak bisa dinilai dengan nominal.
Saya bersyukur, bisa mendapatkan kesempatan yang sangat berharga.
Satu per satu, mimpi saya menemukan titik terang. Alhamdulillah, banyak sekali manfaat yang saya dapatkan melalui komunitas.
Oleh sebab itu, ketika ada tawaran untuk menjadi bagian dalam "dapur" komunitas, saya memberanikan diri untuk ikut terlibat.
Bukan karena saya merasa sudah cukup ilmu, namun karena begitu banyak manfaat dan kesempatan yang telah diberikan oleh komunitas tersebut, membuat saya malu rasanya, jika saya hanya sekedar menerima, tetapi enggan memberi.
Walau pun bukan ilmu yang bisa saya berikan, setidaknya saya bisa 'menyumbangkan' tenaga dan waktu untuk keberlangsungan dan kelancaran suatu even yang digelar.
Dan benar sekali, ketika kita memberi, bukannya berkurang, tetapi justru akan semakin bertambah.
Dengan masuknya saya ke dalam 'dapur' sebuah komunitas, justru semakin banyak ilmu yang saya dapatkan.
Bersyukur sekali. Sungguh, hanya rasa syukur yang bisa saya rasakan.
Jikalau ada kendala, itu memang sudah menjadi bagian dari sebuah pilihan, yang kita namai konsekuensi.
Seru banget!
Walau terkadang ada saja hal-hal yang di luar dugaan, atau sesekali mendapat tanggapan yang bikin hati tercubit, tetapi hal-hal baik yang saya dapatkan, tentu jumlahnya jauh jauh jauh lebih banyak.
Namun, sangking bersemangatnya, sekali dayung, dua tiga pulau saya 'jabanin'.
Alhasil, saya sempat oleng. Tiba-tiba jumlah grup Wa saya berlipat jumlahnya. Banyak chat yang tenggelam, banyak info yang terlewat, banyak notification yang belum sempat terbuka.
Bagaimanapun, sebagai bentuk tanggungjawab, saya tetap berusaha seoptimal mungkin menunaikan kewajiban. Saya mencoba membagi waktu dan tenaga saya dengan proporsional. Mendahulukan prioritas, yang lebih urgent untuk ditanggapi, misalnya.
Ya, walau pun demikian, tentu ada saja yang kecewa dengan kinerja saya. Mungkin sesekali saya abai atau lalai dengan tanggungjawab. Ya, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya untuk semua kesalahan, baik yang disengaja, mau pun tidak. 🙏
Semoga, ini semua bisa menjadi pelajaran dan latihan bagi saya, untuk bisa lebih profesional dan proporsional lagi.
Apa saja sih keseruan yang saya rasakan selama 'menjabat' sebagai tim hore dari 'dapur' sebuah even dalam komunitas?
Banyak sekali tentu saja, kalau mau dirinci, mungkin akan panjang sekali.
Yang pasti, dengan terlibat langsung dalam "dapur" sebuah even, kita akan mendapatkan banyak pengalaman berharga, yang tak akan bisa di dapatkan jika kita hanya duduk manis sebagai "penonton".
Jadi, buat kalian yang mau merasakan sensasinya, sesekali cobalah untuk ikut terlibat dalam sebuah even, apa pun bentuknya, entah sebagai panitia, pj, atau sekedar tim hore.
Akan ada banyak keseruan, kerumitan, konflik, kelekatan, keceriaan, kepusingan, keteteran, dan ke-ke lainnya sebagai pengalaman dan kenangan berkesan.
Bahkan, mungkin akan kau temukan pula kisah kasih yang selama ini kau cari-cari hingga ujung dunia, eh ketemunya malah di "kepanitiaan". 🤭
Sekali terlibat, jangan menyesal jika akhirnya kamu menjadi ketagihan, ya .... 😁
Yang pasti, satu hal yang perlu diperhatikan, apapun peranmu dalam sebuah komunitas atau suatu even, utamakanlah tanggungjawab. Lakukan yang terbaik versimu. Jangan abai, jangan lalai. Karena apa pun yang kita lakukan, kelak akan dimintai pertanggungjawaban, bukan?
Wallahu a'lam bishawab
Semoga bermanfaat 🙏
#ODOPbersamaEstrilook
#Day28
Komentar
Posting Komentar