Belakangan ini, kiprah emak sedang naik daun. Bagaimana tidak, dari berbagai lini, banyak mencuat tentang kisah 'heroik' emak yang ikut berpartisiapasi dalam memperjuangkan kejujuran dan keadilan yang menghiasi berbagai media massa.
Tentu saja bukan hanya sekedar keluh kesah mahalnya harga berbagai kebutuhan pokok, yang memang sudah menjadi produk yang sangat dekat dengan keseharian ibu dalam merancang dan merencanakan kebutuhan gizi keluarga, yang bisa mengancam lancarnya keberlangsungan dapur agar tetap mengepul sempurna.
Namun, peran emak sekarang pun merambah juga dalam dunia literasi. Dimana, media informasi dan komunikasi menjadi media utama dalam penerapannya.
Lihat saja di berbagai media sosial, begitu riuh para emak yang menyuarakan keresahan hatinya.
Di zaman millenial ini, dimana segala informasi semakin mudah diakses, kepiawaian seorang emak untuk menyaring informasi yang beredar tentulah sangat dibutuhkan.
Mengapa? Karena ibu adalah madrasah pertama untuk anak anaknya. Maka, jika ibu bisa memilah dan memilih dengan bijak segala informasi yang berkelindan di dunia maya, ia pun akan mampu memberikan pendidikan terbaik bagi anak anaknya.
Karena dalam mendidik anak, tentu saja bukan hanya diperlukan skill keilmuan yang mumpuni, tetapi juga harus dibarengi dengan teladan yang jempolan.
Ya, anak anak akan melihat, bagaimana ibunya bisa menahan diri untuk tidak begitu saja menelan bulat segala informasi yang memasuki kotak pikirannya, ia dengan bijak sekaligus kritis mencernanya terlebih dahulu sebelum memutuskan apakah ini berita benar atau sekedar hoaks, apakah ini ilmu yang bermanfaat atau sekedar kalimat provokasi negatif, apakah ini penting dan harus dibagikan, atau cukup sebagai 'koleksi' pribadi saja.
Setidaknya, dari emak yang melek literasi, kita bisa sedikit memprediksi, bahwa kelak anak anak yang diasuh melalui tangannya pun akan menjadi orang yang selalu berpikir kritis dan 'skeptis' dalam menyaring segala informasi yang bertebaran, mana yang harus diambil bulat bulat, mana yang harus disesuaikan dengan konteks, dan mana yang memang betul betul harus ditinggalkan.
Maka, menjadi emak yang melek literasi itu sungguh menjadi kewajiban.
Bukankah wahyu pertama yang Rasullullah SAW pun adalah 'Iqra', artinya kemampuan 'membaca' baik secara harfiah maupun secara esensi sangat dibutuhkan untuk menunjang pendidikan ananda.
Tentu saja, perintah iqro ini tidak saja berlaku hanya untuk kaum laki laki, bukan?
Maka, wajib pula bagi para emak untuk semakin melek literasi dan turut andil dalam perjuangan menuju kemajuan peradaban manusia, sebagai bekal dalam upaya mencerdaskan generasi bangsa.
Ya, jangan anggap remeh peran kita sebagai madrasah pertama dalam mendidik dan mengasuh ananda, wahai emak.
Karena di tanganmulah, kelak akan terlahir generasi penerus zaman.
Wallahu a'lam bishawab
Terimakasih sudah berkunjung, boleh jejak di kolom komentar ya jika berkenan. 🙏😊
Wah, benar Mba. Ibu madrasah pertama bagi anak-anaknya. Jadi melek Literasi itu hal pertama yang harus dilakukan agar tidak kudet.
BalasHapus