Langsung ke konten utama

[Puisi] Sebuah Tanda Tanya



Entah dimulai dari mana
Hanya mencoba menguntai kata
Tapi nyatanya tak semudah mengedipkan mata
Butuh usaha sepenuh daya
Disaat lumbung tenaga justru semakin tampak merana

Bukan tak ada resah hati
Yang ingin termaknai hingga berkali-kali
Dalam perenungan diri
Atau sekedar menepi pada sebait puisi
Agar menjelma menjadi solusi
Bukan sekedar celotehan penuh caci maki

Adakalanya rasa tetiba mengkhianati
Buncahan dada menyudut dalam sepi
Hanya tersimpan sendiri
Karena jawaban yang dicari
Sungguh tak sesimpel menjentikkan jemari

Ada banyak isi kepala yang tak pernah satu suara
Ada banyak harapan yang tak pernah satu muara
Ada banyak perdebatan yang tak pernah satu juara
Ada banyak ketumbangan yang tak pernah satu pusara
Ada banyak helaan yang tak pernah satu udara

Membingungkan sekaligus mencemaskan
Bukan karena kita tak pernah senada
Ada kalanya kita saling bercengkrama mesra
Dalam keragaman yang menjanjikan berjuta warna
Hingga hati terpaut oleh satu sebab saja

Adakah alasan terkuat yang menjamin sempurna
Kesenggangan tak akan pernah menyapa
Hanya hasrat saling berpagut dalam jalinan semesta
Dengan energi cinta yang menyala-nyala
Meniupkan angin harapan yang memadamkan bara?

Pada akhirnya jemari kian lincah menuang kata
Dengan berjuta tanya yang tetap setia menggelayut manja
Menutup tanya yang memicu tanda tanya berikutnya
Tanpa jawaban pasti yang mampu membungkam syak wasangka

#30DJ2
#30DJ2day09

*Repost dari Sini
*edisi revisi 😁

Terimakasih sudah berkunjung, boleh jejak di kolom komentar ya jika berkenan. 🙏😊

Komentar

  1. Bagus puisinya Mba, terkadang dulu waktu lagi gundah, juga sempat menulis puisi, biar lega hehehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lintang, Sang Penghibur

Pixabay Hai namaku Lintang.  Ini kisahku dengan seseorang yang sangat aku sayangi... Orang-orang mengenalnya sebagai penemu alat pembunuh kanker yang kini sedang menjadi pembicaraan banyak kalangan. Katanya dia bergelar Profesor Doktor. Tapi ia memperkenalkan diri sebagai 'War' padaku saat kita pertama kali berbincang. Karena kupikir ia terlihat sangat dewasa, dengan kacamata yang bertengger manis di hidungnya, memberi kesan begitu 'pintar', maka kuputuskan untuk memanggilnya "Papi War". Namun, tahukah kalian, pertemuan pertama kali dengannya adalah ketika ia sedang menunggu bus di salah satu halte.  Ia terlihat basah kuyup. Memang hari itu hujan deras tengah mengguyur kota.  Aku terduduk lemas di sampingnya, menatap jalanan yang mulai tergenang air hujan. Sekilas ia menoleh padaku. Akupun menoleh padanya. Namun dia hanya diam saja. Akhirnya kuberanikan diri saja mengajak dia bicara terlebih dulu. Awalnya ia cuek ...

Menggali Potensi Diri dengan Menulis Antologi

Pict: Pixabay Bismillahirrohmaanirrohiim... Tahun ini adalah tahunnya panen buku antologi. Huaaa... ini bahagianya campur-campur sih. Antara senang tapi gemes, soalnya perbukuan ini kok ya launchingnya hampir berbarengan... *kekepindompet Terlepas dari itu, ya pastinya saya sangat bersyukur dong, sekaligus bangga, ternyata saya bisa mengalahkan bisik ketakutan dalam diri yang merasa tak mampu, malas hingga cemas. Bisa nggak ya? Bagus nggak ya? Laku nggak ya? *ups Sebenarnya, dari awal, tujuan saya ikut berkontribusi dalam even nulis buku bareng ini, hanya karena ingin punya karya, yang kelak bisa juga membuat saya, setidaknya merasa bangga dan bersyukur pernah berkontribusi dalam membagikan kemanfaatan dari apa yang saya miliki.  Entah pengetahuan walau cuma seuprit, atau pengalaman yang baru seumur jagung, atau sekedar curahan hati yang bisa diambil hikmahnya oleh yang membaca. *semoga 🤲 Makanya, saat launching buku, saya tidak ngoyo ...

Mengenalkan Literasi Sejak Dini Lewat Program 'Duta Baca Cilik'

Sejak tujuh hari yang lalu, saya telah mendaftarkan Abang dalam kegiatan literasi bertajuk 'Duta Baca Cilik' yang infonya saya dapatkan melalui sebuah postingan di Facebook.  Begitu membaca, saya langsung tertarik untuk ikut serta, walaupun saya belum yakin, apakah bisa konsisten mengikuti rule yang diberlakukan, karena kebetulan pada saat yang bersamaan, saya sedang memegang banyak amanah yang harus ditunaikan. Namun, demi menemukan kembali ritme kebersamaan bersama duo krucil, saya pun 'menerima' tantangan ini. Dan, sejak Senin lalu, resmilah kami sebagai bagian dari peserta 'Duta Baca Cilik'. Sebuah kegiatan literasi, dimana, kami, para peserta, diwajibkan untuk membaca atau membacakan buku setiap hari.  Sebuah gerakan, yang memiliki tujuan untuk saling mendukung dan memotivasi para Ibunda dalam mengenalkan literasi sejak dini dengan pembiasaan membaca / membacakan buku setiap hari kepada buah hatinya. Bagi saya, ini kesempatan em...