Jika ingin sukses, maka harus siap gagal. Itu kuncinya.
Mengapa?
Karena sejatinya, kegagalan dan kesuksesan merupakan bagian dari siklus perjuangan.
Mau tidak mau, suka tidak suka, untuk mencapai titik kesuksesan, kita pasti akan melewati dahulu tangga kegagalan.
Hanya saja, siklus perjuangan ini bersifat eksklusif. Setiap orang mempunyai siklusnya sendiri, dengan pola yang random pula.
Sehingga kita tidak bisa memprediksi dengan tepat, berapa kali tahap gagal yang harus kita lewati untuk kemudian menjejaki titik kesuksesan.
Mungkin saja bagi dia, cukup sekali gagal, bisa langsung ke tahap sukses, namun bagi saya butuh berpuluh kali gagal, hingga akhirnya bisa mencicipi takdir sukses.
Untuk itulah, diperlukan kegigihan dan keteguhan dalam sebuah perjuangan.
Karena, bisa saja jatah gagal kita sepuluh kali, sebelum kemudian menjejak tangga kesuksesan, namun karena kita sudah kadung goyah dan menyerah pada jatah ke lima, maka kesempatan kita untuk sukses pun menjadi semakin menjauh.
Jika kita terlanjur menyerah sebelum jatah gagal kita 'habis', maka ketika kita ingin kembali ke jalur perjuangan, kita akan melalui kembali siklusnya mulai dari kegagalan pertama. Artinya, akan semakin banyak jatah gagal kita, karena kita terus saja mengulang dari awal siklus.
Bagaimana jika gagal?
Jika kegagalan adalah bagian dari siklus perjuangan yang pasti kita temui, bergantian dengan kesuksesan, maka, sikap terbaik yang bisa kita lakukan dalam masa penantian pergantian adalah dengan penerimaan utuh.
Jika gagal, kembali bangkit, gagal lagi, bangkit lagi, gagal lagi, bangkit lagi, begitu seterusnya hingga jatah gagal kita 'habis', dan pada akhirnya kita pun bisa mencicipi kesuksesan.
Maknailah kegagalan sebagai media pembelajaran. Artinya, yakinilah, dari sebuah kegagalan pasti ada hikmah yang bisa kita petik sebagai bekal untuk melangkah melewati kegagalan berikutnya, sebelum akhirnya kita tiba di titik kesuksesan.
Dan ketika sudah di tahap sukses, ya harus siap gagal lagi. Artinya, ketika jatah sukses kita habis, maka kita harus siap menempuhi siklus berikutnya.
Ya, seperti itu.
Karena hidup adalah perjuangan, dan kegagalan dan kesuksesan menjadi bagian dari siklus perjuangan, maka dalam kehidupan pasti kita akan selalu bersinggungan dengan itu.
Jangan takut gagal, karena sesungguhnya kegagalan pun hanya sebuah siklus yang pasti akan berganti, dan jangan pula angkuh dalam sukses, karena kesuksesan pun merupakan bagian dari siklus perjuangan yang kelak akan tergantikan.
Tidak ada kekekalan kecuali Dia. Maka, tujulah Dia, dalam setiap ikhtiar menempuhi siklus kehidupan. Karena gagal atau sukses hanyalah media yang harusnya kita gunakan dalam menjalani peran kita sebagai hamba, dalam rangka meraih cinta dan ridho-Nya.
Jika kegagalan justru mengantarkan kita pada ketaqwaan, maka sejatinya itulah kesuksesan yang sebenarnya.
Pun sebaliknya, ketika kesuksesan duniawi justru membuat kita semakin 'hampa', itulah sejatinya kegagalan yang sebenarnya.
Maka, dalam kegagalan ataupun kesuksesan, jadikanlah itu sebagai media untuk semakin mendekat pada-Nya.
Karena kesuksesan terbesar kita adalah ketika kita mendapat ridho dan syurga-Nya, bukan?
Wallahu 'alam bishawab...
Terimakasih sudah berkunjung, boleh jejak di kolom komentar ya jika berkenan. 🙏😊
Komentar
Posting Komentar