Desau angin seolah membisik tepat di lubang telinga Manik. Seketika ia terperanjat, terbangun dari lelap tidurnya. Matanya kembali mengerjap cepat, seiring sensasi dingin yang menjalari hingga kuduk. Manik bergidik. Ada yang berbeda malam ini. Tapi, entah apa. Manik hanya menduga, aura di sekelilingnya seketika terasa begitu magis. Seolah ia berada di dunia yang berbeda. Ia menatap sekeliling kamar. Tidak ada yang berbeda. Dindingnya masih berwarna merah muda, warna kesukaannya. Ada poster huruf alfabet dan tabel perkalian menempel di sana. Meja belajar masih tetap berada di pojok dekat jendela, dengan deretan buku yang berjejer rapi di rak paling bawah. Tempat pensil terletak di rak atas, beserta frame foto yang berisi gambar dirinya dengan seluruh anggota keluarga: Ayah, Ibu, dan Ziko, adiknya. Satu buku tampak terbuka pada halaman 9, di atas meja. Samar ia melihat kolase foto beberapa serangga dengan penjelasan singkat di bawahnya. Nam...
Hanya jalinan kata yang semoga BERMAKNA walau tak SEMPURNA. Berbagi lewat pena, merenungi kisah, memaknai hidup, menorehkan ide, menikmati problema, apapun bentuknya, just sHAre with woRDs