Langsung ke konten utama

[DIY] Tiga Kreasi Mainan Edukasi Berbahan Flanel

Ketika menjadi Ibu, secara otomatis kita dituntut untuk lebih kreatif demi terselenggaranya pendidikan dan pengasuhan anak yang menyenangkan. 

Kita dituntut untuk cakap berinovasi, menciptakan permaianan, ataupun kegiatan yang mendukung tumbuh kembang anak sekaligus membuat mereka merasa nyaman dan antusias.

Sebagai Ibu, tentu saja kita menginginkan yang terbaik untuk buah hati kita. Adakalanya kita yang dulunya "malas", "tidak cakap", dan cuek tetiba harus menjadi seseorang yang baru, yang menguasai apapun secara otodidak. Hanya karena tekad yang kuat, menjadikan kita teguh memperjuangkan itu semua, sebagai bentuk tanggung jawab dan kewajiban hakiki sebagai madrasah utama bagi buah hati tercinta.

Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit berbagi tentang apa yang bisa kita kreasikan untuk membuat media bermain yang menyenangkan sekaligus "mencerdaskan" yang bisa kita buat secara mandiri, alias DIY (Do It Yourself).

Berikut beberapa contoh kreasi mainan edukasi diy yang bisa kita buat dari bahan flanel:

Busy book

Busy book adalah media bermain anak yang berisi berbagai aktivitas yang membuat anak sibuk sekaligus bisa menstimulasi berbagai aspek tumbuh kembangnya. Isi dari busy book tentu saja bisa kita buat sesuai dengan kebutuhan anak, yang disesuaikan dengan usia dan milestonenya.

Berikut adalah contoh busy book, hasil keisengan saya, pada masa masa masih memiliki cukup banyak waktu luang, yang dibuat dengan mencomot ide-ide dari berbagai sumber dari internet.


Halaman 1 dan 2

Cover depan





Mengancing, Halaman 3
 
 Kendaraan, Halaman 4
Menali sepatu, Halaman 5
Zipper, halaman 6
Mix color, halaman 7
Menganyam, halaman 8

Cover belakang


Busy book ini banyak sekali manfaatnya loh mom, bisa digugling sendiri ya, sekalian intip intip kreasi lainnya yang lebih keren pasti.

Selain manfaat untuk anak, berkreasi juga bisa menjadi me time loh untuk ibu. Asik kan, me timenya ibu bisa menghasilkan sesuatu yang bisa dimanfaatkan, yang bikin anak anteng dan senang tentu saja.

Boneka Jari

Nah, kreasi selanjutnya yang bisa kita buat untuk media bermain buah hati adalah boneka jari. Boneka bisa dibuat dengan berbagai bentuk hewan, karakter, profesi, baju adat dan sebagainya.
Boneka jari ini bisa dipakai sebagai penunjang, disaat ibu membacakan buku atau mendongeng misalnya.
Bisa juga menjadi media bermain peran, alias pretend play.

Karakter hewan

Tokoh hewan dan profesi

Anggota keluarga

Pakaian adat


Bermain peran atau membacakan buku bisa meningkatkan kemampuan berbahasa anak loh, juga menstimulasi kerja otak anak dalam merespon, memecahkan masalah, mencari solusi, dan mengenal emosi dasar.

Flash Card

Yang terakhir, kreasi sederhana dari flanel yang bisa dibuat sendiri adalah flashcard. 
Misalnya saja, untuk mengenalkan huruf hijaiyah, atau angka.
Bisa juga dengan tema lainnya, disesuaikan dengan kebutuhan.

Huruf hijaiyah

Angka


Kenapa gak beli aja sih?!? Ribet deh bikin bikin beginian!

Memang sih, Moms, kalau mau praktis tinggal beli saja. Tapi, dengan sesekali kita "persembahkan" mainan hasil karya sendiri, secara tidak langsung mengajarkan kepada anak untuk lebih menghargai prosesnya. Bahwa ia akan belajar tentang sebuah perjuangan atau usaha yang harus dilakukan, jika ingin mendapatkan sesuatu. Kurang lebih sperti itu ya, Moms. 

Semoga sharing kali ini bisa bermanfaat ya, Moms. Mohon maaf jika penyampaiannya masih belepotan, karena masih pemula dan masih dalam proses belajar.

Selamat berkarya, selamat membersamai buah hati, Moms...  😊🙏




Terimakasih sudah berkunjung, boleh jejak di kolom komentar ya jika berkenan. 🙏😊

Komentar

  1. yap terkadang suka males banget bikin beginian padahal bagus bikin yes, dari pada beli. makasih bun sharingnya, hasilnya unyu banget sih, mau ah nanti bikin sama ponakan, hihi.

    BalasHapus
  2. Keren ah. Saya niat pengen beli busy book tapi sampai kini hanya berupa niat. Sampai anak saya udah setahun lebih ini...bahan2nya cuma numpuk. Hiks

    BalasHapus
  3. Kereen ... bisa jadi ladang bisnis juga ya Mbak 😊

    BalasHapus
  4. salut aku sama mba Lia deh.. seneng liatnya :)

    BalasHapus
  5. Saya dulu pernah bikin boneka dari flanel daaan capek banget bikinnya. Abis itu males. Saya gak bayangin orang yang bisa bikin bussy book itu. Saluut

    BalasHapus
  6. Kreatif banget, Mba. Jadi waktu anak-anak kecil dulu, ibunya juga "terpaksa" ikutan kreatif soalnya kalau beli mainan mulu bisa tekor tiap bulan. Hehehe

    BalasHapus
  7. Mba bikin sendiri semuanya. keren mb. Jadi berasa ya mb hasilnya. Makasih mba sharingnya.

    BalasHapus
  8. Keren mba, walau prosesnya lama. Tapi saat buat bersama anak, si anak akan belajar sebuah proses.

    BalasHapus
  9. Inspiratif banget mba handcraft nya ini. Bisa jadi inspirasi aku saat nanti bersama anak, makin seru banget pastinya

    BalasHapus
  10. Keren mbak. Kreatif sekali buat buah hati tercinta. Good luck dan sukses selalu ya mbak🤗

    BalasHapus
  11. Wah ide permainannya boleh juga nih mbak. Semoga bisa saya praktikkan nanti. Thanks for sharingnya mbak 😊

    BalasHapus
  12. Keren nih, Bun, jadi kepingin buat juga bareng anak-anak.
    Terima kasih sharing kreativitasnya, Bunda, menginspirasi saya.

    BalasHapus
  13. Acung jempol deh klu ada orang kyk mb Lia yang telaten bikin ketrampilan. Ternyata bnyk motif ya yg bs dibuat dr ksin flanel. Thx mb sharingnya, sukses yaa...

    BalasHapus
  14. makasih mbak sharing idenya, semoga aku telaten bikin begini, seneng bikin prakarya tapi gak telaten hehehe

    BalasHapus
  15. Kreatif banget mbak.
    Anakku juga suka bikin kreasi begini, ditempel² dari.kain flanel

    BalasHapus
  16. Kreatif banget mba, kalau aku biasanya ngeptint aja mba gak sempet bikin2 hihihi

    BalasHapus
  17. Mantul bak
    Iti di jahit pake mesin atau tangan ba? Heheeh klo pake mesin sy g punya mesin jahitnya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenalkan Literasi Sejak Dini Lewat Program 'Duta Baca Cilik'

Sejak tujuh hari yang lalu, saya telah mendaftarkan Abang dalam kegiatan literasi bertajuk 'Duta Baca Cilik' yang infonya saya dapatkan melalui sebuah postingan di Facebook.  Begitu membaca, saya langsung tertarik untuk ikut serta, walaupun saya belum yakin, apakah bisa konsisten mengikuti rule yang diberlakukan, karena kebetulan pada saat yang bersamaan, saya sedang memegang banyak amanah yang harus ditunaikan. Namun, demi menemukan kembali ritme kebersamaan bersama duo krucil, saya pun 'menerima' tantangan ini. Dan, sejak Senin lalu, resmilah kami sebagai bagian dari peserta 'Duta Baca Cilik'. Sebuah kegiatan literasi, dimana, kami, para peserta, diwajibkan untuk membaca atau membacakan buku setiap hari.  Sebuah gerakan, yang memiliki tujuan untuk saling mendukung dan memotivasi para Ibunda dalam mengenalkan literasi sejak dini dengan pembiasaan membaca / membacakan buku setiap hari kepada buah hatinya. Bagi saya, ini kesempatan em

Menggali Potensi Diri dengan Menulis Antologi

Pict: Pixabay Bismillahirrohmaanirrohiim... Tahun ini adalah tahunnya panen buku antologi. Huaaa... ini bahagianya campur-campur sih. Antara senang tapi gemes, soalnya perbukuan ini kok ya launchingnya hampir berbarengan... *kekepindompet Terlepas dari itu, ya pastinya saya sangat bersyukur dong, sekaligus bangga, ternyata saya bisa mengalahkan bisik ketakutan dalam diri yang merasa tak mampu, malas hingga cemas. Bisa nggak ya? Bagus nggak ya? Laku nggak ya? *ups Sebenarnya, dari awal, tujuan saya ikut berkontribusi dalam even nulis buku bareng ini, hanya karena ingin punya karya, yang kelak bisa juga membuat saya, setidaknya merasa bangga dan bersyukur pernah berkontribusi dalam membagikan kemanfaatan dari apa yang saya miliki.  Entah pengetahuan walau cuma seuprit, atau pengalaman yang baru seumur jagung, atau sekedar curahan hati yang bisa diambil hikmahnya oleh yang membaca. *semoga 🤲 Makanya, saat launching buku, saya tidak ngoyo untuk promosi. Atau mung

Lintang, Sang Penghibur

Pixabay Hai namaku Lintang.  Ini kisahku dengan seseorang yang sangat aku sayangi... Orang-orang mengenalnya sebagai penemu alat pembunuh kanker yang kini sedang menjadi pembicaraan banyak kalangan. Katanya dia bergelar Profesor Doktor. Tapi ia memperkenalkan diri sebagai 'War' padaku saat kita pertama kali berbincang. Karena kupikir ia terlihat sangat dewasa, dengan kacamata yang bertengger manis di hidungnya, memberi kesan begitu 'pintar', maka kuputuskan untuk memanggilnya "Papi War". Namun, tahukah kalian, pertemuan pertama kali dengannya adalah ketika ia sedang menunggu bus di salah satu halte.  Ia terlihat basah kuyup. Memang hari itu hujan deras tengah mengguyur kota.  Aku terduduk lemas di sampingnya, menatap jalanan yang mulai tergenang air hujan. Sekilas ia menoleh padaku. Akupun menoleh padanya. Namun dia hanya diam saja. Akhirnya kuberanikan diri saja mengajak dia bicara terlebih dulu. Awalnya ia cuek saja. Ta