Langsung ke konten utama

Bincang Sebarang


The law of atraction


Alhamdulillah beberapa hari lalu saya berkesempatan untuk belajar di tiga kelas sekaligus. Bagaimana bisa? 

Di era digital, ternyata semua itu adalah hal yang lazim, bukan suatu hal yang mustahil. Maka, sangat bersyukur bisa menikmati kemudahan seperti ini.

Namun, saking mudahnya mendapat ilmu, terkadang kita abai. Hanya menjadikan hal itu sebagai pengetahuan secara teoritif, tidak segera dieksekusi. Ya, ini pun masih menjadi PR saya. 

Setiap ada info kelas Wag, lah kok kayaknya ini tangan gatal ingin klik join. Mungkin, bagi saya, yang sepanjang hari berkutat dengan perihal berbau domestik, bercengkerama dengan lingkungan berbau 'informatif' dan 'inspiratif' bisa menjadi pilihan me time yang 'mencerahkan'. 

Setidaknya, ada hal-hal baru yang bisa saya ATM, atau sekadar kisah inspiratif dari seseorang yang berbaik hati dan sudi untuk berbagi pengalaman dan wawasannya.

Ya, pada akhirnya, walaupun tidak semua teori yang saya terima bisa saya praktikan, namun setidaknya, saya memiliki amunisi, jikalau di suatu hari nanti, hal itu diperlukan.

Karena, tentu saja, setiap ilmu itu akan bermanfaat, saat diaplikasikan dengan tepat. Kalau saat ini belum membutuhkan, ya simpan saja dulu, mungkin saja, kelak ada orang lain yang kita kenal, tertakdiri untuk mengalami hal-hal yang sekiranya cocok untuk kita 'sharing-kan' kembali apa yang sempat tersimpan di kotak pikiran tersebut.

Kembali lagi kepada hal yang saya sebutkan di awal.

Bagaimana kita bisa menikmati kemudahan dan kepraktisan dalam mendapatkan wawasan yang paling kita butuhkan.

Ya, memang sangat mudah untuk belajar, menggali ilmu sebanyak mungkin di era digital saat ini. Yang perlu kita siapkan hanyalah kemauan dan keingintahuan.

Banyak platform, aplikasi hingga media sosial yang menyediakan 'jasa' tersebut. Cukup siapkan gadget, waktu, dan kuota. Maka kita bisa berselancar di dunia digital dengan aman sentosa.

Jika dulu, ketika kita ingin mencari tahu, ingin belajar hal-hal tertentu, ada banyak 'batasan' yang harus kita lewati. Ada banyak 'usaha' yang musti kita gadaikan. Ada banyak 'hambatan' yang wajib kita taklukan.

Belajar banyak hal sekaligus dalam waktu yang hampir bersamaan adalah kemustahilan.

Tapi, hal tersebut tentu tak berlaku di era digital, ketika dunia 'terperangkap' dalam genggaman.

Salah satu  kemudahan yang bisa kita nikmati ketika mengikuti kelas online adalah, saat 'tertinggal', kita tetap bisa 'mengikuti' pelajaran, tanpa takut 'kehilangan' satu bagian pun. Walau mungkin agak tertinggal, setidaknya kita masih bisa mengejar dengan secepatnya 'memanjat' obrolan demi obrolan yang sudah mengular.

Lalu, mengapa masih banyak yang enggan belajar, padahal fasilitas sudah tersedia hingga 'tumpah-tumpah'?

Entahlah.

Mungkin karena tidak setiap orang 'kepo' dan ingin tahu. Mungkin, karena ada juga tipe manusia yang super santai.

Hidup apa adanya. Tidak neko-neko. Bahkan baginya 'berburu ilmu gratisan' itu tidak menjadi bagian dari hidupnya.

Cukuplah menggunakan media sosial sebagai sarana refreshing. Mencari hiburan, agar kelelahan di dunia nyata bisa sejenak teralihkan.

Walau nyatanya, beranda medsos kini tidak benar-benar menghibur. 

Adakalanya, justru semakin membuat harimu membiru. Lelah raga yang sejatinya ingin dienyahkan, justru tak membaik. Malah diperparah dengan 'celotehan' warga net yang bikin jiwamu semakin kacau.

Begitulah.

Selalu ada dua sisi dalam setiap 'pilihan'. Entah justru membuat energi positif kita semakin melaju, atau malah sebaliknya, menjadikan kita semakin terpuruk dalam pikiran negatif.

Ya, setiap hasil tentu akan cenderung tegak lurus dengan niat yang terpatri dalam hati.

Jika niatmu positif, maka hal itulah yang akan menuntun langkahmu, menunjukkan jalan mana yang bisa membawamu semakin dekat dengan tujuan tersebut.

Begitupun sebaliknya. 

Maka, apapun hasilnya kelak, niatkan saja dulu pada hal-hal yang mengandung kebaikan. Karena, mungkin niat baik itulah yang justru mengantarkanmu pada kesempatan demi kesempatan yang bisa membuka pintu kesuksesanmu semakin terbuka lebar.

Karena, sejatinya kebaikan pasti akan mengundang kebaikan lainnya. Jika ingin hasil yang baik, maka awali saja dengan niat yang baik.

Wallahu a'lam bishawab.

#ODOP7_nonfiksi
#Day1

Terimakasih sudah berkunjung, boleh jejak di kolom komentar ya jika berkenan. 🙏😊

Komentar

  1. Ketemu lagi Kak Lee di kelas non-fiksi, saya juga merasakan kemudahan belajar lewat media online namun terkadang sering tidak dimaksimalkan dengan baik :'((

    BalasHapus
  2. Mbak Liaa ketemu lagi kita hihi. sesama pemburu ilmu dan pembelajar ya. Tapi sama banget sih, klik join karena kepo sama materinya, dan yakin aja suatu saat pasti butuh. atau paling tidak bisa kita bagikan lagi, Insya Allah tetap bermanfaat ya kan hehe.

    BalasHapus
  3. waaah keren nih, semoga kita bisa selalu mengupgrade diri ya :)

    mampir blog saya jg yah, jangan lupa follow :)

    BalasHapus
  4. Bener banget mbak. Menuntut ilmu bisa dimana aja

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenalkan Literasi Sejak Dini Lewat Program 'Duta Baca Cilik'

Sejak tujuh hari yang lalu, saya telah mendaftarkan Abang dalam kegiatan literasi bertajuk 'Duta Baca Cilik' yang infonya saya dapatkan melalui sebuah postingan di Facebook.  Begitu membaca, saya langsung tertarik untuk ikut serta, walaupun saya belum yakin, apakah bisa konsisten mengikuti rule yang diberlakukan, karena kebetulan pada saat yang bersamaan, saya sedang memegang banyak amanah yang harus ditunaikan. Namun, demi menemukan kembali ritme kebersamaan bersama duo krucil, saya pun 'menerima' tantangan ini. Dan, sejak Senin lalu, resmilah kami sebagai bagian dari peserta 'Duta Baca Cilik'. Sebuah kegiatan literasi, dimana, kami, para peserta, diwajibkan untuk membaca atau membacakan buku setiap hari.  Sebuah gerakan, yang memiliki tujuan untuk saling mendukung dan memotivasi para Ibunda dalam mengenalkan literasi sejak dini dengan pembiasaan membaca / membacakan buku setiap hari kepada buah hatinya. Bagi saya, ini kesempatan em

Menggali Potensi Diri dengan Menulis Antologi

Pict: Pixabay Bismillahirrohmaanirrohiim... Tahun ini adalah tahunnya panen buku antologi. Huaaa... ini bahagianya campur-campur sih. Antara senang tapi gemes, soalnya perbukuan ini kok ya launchingnya hampir berbarengan... *kekepindompet Terlepas dari itu, ya pastinya saya sangat bersyukur dong, sekaligus bangga, ternyata saya bisa mengalahkan bisik ketakutan dalam diri yang merasa tak mampu, malas hingga cemas. Bisa nggak ya? Bagus nggak ya? Laku nggak ya? *ups Sebenarnya, dari awal, tujuan saya ikut berkontribusi dalam even nulis buku bareng ini, hanya karena ingin punya karya, yang kelak bisa juga membuat saya, setidaknya merasa bangga dan bersyukur pernah berkontribusi dalam membagikan kemanfaatan dari apa yang saya miliki.  Entah pengetahuan walau cuma seuprit, atau pengalaman yang baru seumur jagung, atau sekedar curahan hati yang bisa diambil hikmahnya oleh yang membaca. *semoga 🤲 Makanya, saat launching buku, saya tidak ngoyo untuk promosi. Atau mung

[DIY] Tiga Kreasi Mainan Edukasi Berbahan Flanel

Ketika menjadi Ibu, secara otomatis kita dituntut untuk lebih kreatif demi terselenggaranya pendidikan dan pengasuhan anak yang menyenangkan.  Kita dituntut untuk cakap berinovasi, menciptakan permaianan, ataupun kegiatan yang mendukung tumbuh kembang anak sekaligus membuat mereka merasa nyaman dan antusias. Sebagai Ibu, tentu saja kita menginginkan yang terbaik untuk buah hati kita. Adakalanya kita yang dulunya "malas", "tidak cakap", dan cuek tetiba harus menjadi seseorang yang baru, yang menguasai apapun secara otodidak. Hanya karena tekad yang kuat, menjadikan kita teguh memperjuangkan itu semua, sebagai bentuk tanggung jawab dan kewajiban hakiki sebagai madrasah utama bagi buah hati tercinta. Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit berbagi tentang apa yang bisa kita kreasikan untuk membuat media bermain yang menyenangkan sekaligus "mencerdaskan" yang bisa kita buat secara mandiri, alias DIY (Do It Yourself) . Berikut beberapa cont