Langsung ke konten utama

Ayo Bermain Hujan!

Hujan, datanglah
Ku ingin bermain
Bersama teman-teman, menikmati hujan...
(Dinyanyikan dengan nada "rain rain go away")

Alhamdulillah, rupanya hujan sudah bersedia bersahabat kembali dengan kami, ia berbaik hati bertandang lebih lama. Ya, tiga hari terakhir ini ia terus hadir memberi nuansa baru, setidaknya udara subuh hari kini terasa lebih 'bersahabat', tidak terlalu gerah dan kering. 

Sepanjang musim kemarau tahun ini, inilah hujan terkonsisten yang menyapa kami setiap hari tanpa jeda, walaupun hanya berlangsung dalam hitungan menit hingga satu jam.

Udara kini terasa agak sejuk (walau selepas hujan berhenti, udara kembali berasa lebih panas), tanah sudah terlihat kembali melembab, tetumbuhan mulai terlihat segar kembali, dan duo krucil semakin giat menyuarakan hasrat untuk menjejak tanah di bawah kucuran hujan yang kembali menderas.

Dan hari ini, hujan pun hadir kembali, sangat deras, namun cukup aman untuk dinikmati, tanpa takut kilatan petir yang menggurat di langit kelabu. 

Ya, lantas, pada akhirnya, masa itu pasti akan tiba. Ketika duo krucil tak lagi bisa ditahan dengan rayuan semanis apapun untuk menangguhkan hasrat yang lama terpendam.

Oke, baiklah. Kali ini, ibu menyerah. Silakan nikmati hari hujan dengan penuh suka cita. Jangan lupa ucap kesyukuran dan harapan dalam sebentuk doa:
Allahumma shoyyiban nafi'an

Lihatlah, pada detik pertama kaki mereka menjejak tanah yang membasah, raut wajahnya merekah penuh kebahagiaan.


Asyik menikmati sejuk air yang menyentuh kulit, dari ujung kaki hingga rambut di kepala. Derai tawa yang beradu dengan deras hujan dan kesiut angin yang menggoyang dedaunan begitu syahdu menyentuh gendang telinga. 

Tetiba, hati menghangat. Setelah sekian lama, momen seperti ini bersembunyi di sudut memori karena terlalu asyik dengan kesibukan yang sempat menyita waktu dan perhatian dalam sekotak perangkat elektronik bernama gawai, akhirnya ia kembali menyeruak dalam bentuk keseruan yang hakiki.

Ah, ada rasa bersalah yang tetiba menjalar di sudut hati. Betapa mereka sangat menikmati saat-saat seperti ini. Ketika mereka bisa bebas bergerak di bawah atap langit yang berhujan. Menghentakkan kaki di genangan, menadahkan tangan di udara, melantangkan suara menyambut datangnya percik air yang tampias membasahi baju, mengenai kulit pergelangan tangan hingga wajah. 

Maka, nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan?

Enam puluh menit berlalu, dan hujan pun perlahan mereda. Mereka masih asyik berkejaran di luar, menikmati sisa genangan di permukaan tanah. 

Ah, sudah terlalu lama. Maka, mari kita cukupkan saja. Walau harus menelan rasa kecewa, namun kita harus belajar untuk rela melepaskan apa yang sudah seharusnya kita lepaskan, bukan?

Dengan sedikit paksaan, akhirnya mereka bersedia mengakhiri keseruan sore hari ini. 

Guyuran air hangat membasahi tubuh duo krucil. Selepas mandi, segelas susu hangat menjalari tenggorokan. Dilanjutkan dengan suapan nasi hangat dan telur dadar untuk mengisi perut yang kosong, agar stamina tetap terjaga selepas energi terkuras saat berkejaran di bawah air langit.

Ya, hujan bukanlah alasan bagi kita untuk merampas hak mereka, hak menikmati masa kecil dengan gembira: bermain, bereksplorasi, berkreasi bahkan melakukan eksperimen unik ala mereka.

Ya, hujan adalah rahmat. Tak mengapa jika sesekali mereka menikmati keseruan di bawah kucuran hujan. Tugas kita hanyalah memastikan keamanan dan kenyamanan mereka sebelum, saat dan setelah bermain hujan.

Sebelum bermain hujan, pastikan kondisi tubuh ananda dalam keadaan sehat dan fit, sehingga memiliki kekebalan tubuh yang kuat.

Saat akan bermain hujan, pastikan hujan dalam kondisi aman: bukan hujan pertama yang turun selepas kemarau panjang, tanpa gemuruh petir yang berkilat dan menyambar-nyambar, tanpa angin kencang yang membahayakan, dan bukan hujan deras yang berpotensi banjir.

Selepas bermain hujan, pastikan kondisi tubuh ananda kembali menghangat dan perut terisi makanan untuk mengembalikan energi dan stamina yang terkuras saat bermain hujan.

Jika semua syarat sudah terpenuhi, maka bermain hujan bukanlah sesuatu yang harus dihindari lagi. 

Sesekali bermain hujan, bukanlah dosa tak termaafkan. Justru, hujan bisa menjadi media bagi mereka untuk bertumbuh dan berkembang dengan paripurna. Banyak pengalaman dan wawasan yang justru tidak akan mereka dapatkan jika hanya berdiam diri di dalam rumah, mengamati butir air hujan terjatuh ke tanah di sebalik jendela kamar tanpa sekalipun merasakan sensasi basah, dingin dan 'unik' saat tetes hujan menyentuh lembut telapak tangan.

Mari bermain hujan, nikmati hari hujan dengan gembira dan bahagia ...
Hujan, datanglah
Ku ingin bermain
Bersama teman-teman, menikmati hujan...
(Dinyanyikan dengan nada "rain rain go away")



#NonfiksiOdop
#Day8

Terima kasih sudah berkunjung, boleh jejak di kolom komentar ya jika berkenan. 🙏😊

Komentar

  1. Beberapa tempat sudah ada yg mulai hujan ya..

    BalasHapus
  2. Hahaha aku ikutan nyanyi nih mbaa. Rain rain go away come again another day..papa wants to play. Rain rain go away 😂😂😂 padahal belum ada hujan.

    BalasHapus
  3. Seruu dan bahagia banget ya anak-anak kalau main hujan. Teringat masa kecil dulu juga hampir tiap hujan turun selalu main hujan2an.

    BalasHapus
  4. Wah, seru sekali bermain hujan-hujanan 😍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenalkan Literasi Sejak Dini Lewat Program 'Duta Baca Cilik'

Sejak tujuh hari yang lalu, saya telah mendaftarkan Abang dalam kegiatan literasi bertajuk 'Duta Baca Cilik' yang infonya saya dapatkan melalui sebuah postingan di Facebook.  Begitu membaca, saya langsung tertarik untuk ikut serta, walaupun saya belum yakin, apakah bisa konsisten mengikuti rule yang diberlakukan, karena kebetulan pada saat yang bersamaan, saya sedang memegang banyak amanah yang harus ditunaikan. Namun, demi menemukan kembali ritme kebersamaan bersama duo krucil, saya pun 'menerima' tantangan ini. Dan, sejak Senin lalu, resmilah kami sebagai bagian dari peserta 'Duta Baca Cilik'. Sebuah kegiatan literasi, dimana, kami, para peserta, diwajibkan untuk membaca atau membacakan buku setiap hari.  Sebuah gerakan, yang memiliki tujuan untuk saling mendukung dan memotivasi para Ibunda dalam mengenalkan literasi sejak dini dengan pembiasaan membaca / membacakan buku setiap hari kepada buah hatinya. Bagi saya, ini kesempatan em

Menggali Potensi Diri dengan Menulis Antologi

Pict: Pixabay Bismillahirrohmaanirrohiim... Tahun ini adalah tahunnya panen buku antologi. Huaaa... ini bahagianya campur-campur sih. Antara senang tapi gemes, soalnya perbukuan ini kok ya launchingnya hampir berbarengan... *kekepindompet Terlepas dari itu, ya pastinya saya sangat bersyukur dong, sekaligus bangga, ternyata saya bisa mengalahkan bisik ketakutan dalam diri yang merasa tak mampu, malas hingga cemas. Bisa nggak ya? Bagus nggak ya? Laku nggak ya? *ups Sebenarnya, dari awal, tujuan saya ikut berkontribusi dalam even nulis buku bareng ini, hanya karena ingin punya karya, yang kelak bisa juga membuat saya, setidaknya merasa bangga dan bersyukur pernah berkontribusi dalam membagikan kemanfaatan dari apa yang saya miliki.  Entah pengetahuan walau cuma seuprit, atau pengalaman yang baru seumur jagung, atau sekedar curahan hati yang bisa diambil hikmahnya oleh yang membaca. *semoga 🤲 Makanya, saat launching buku, saya tidak ngoyo untuk promosi. Atau mung

[DIY] Tiga Kreasi Mainan Edukasi Berbahan Flanel

Ketika menjadi Ibu, secara otomatis kita dituntut untuk lebih kreatif demi terselenggaranya pendidikan dan pengasuhan anak yang menyenangkan.  Kita dituntut untuk cakap berinovasi, menciptakan permaianan, ataupun kegiatan yang mendukung tumbuh kembang anak sekaligus membuat mereka merasa nyaman dan antusias. Sebagai Ibu, tentu saja kita menginginkan yang terbaik untuk buah hati kita. Adakalanya kita yang dulunya "malas", "tidak cakap", dan cuek tetiba harus menjadi seseorang yang baru, yang menguasai apapun secara otodidak. Hanya karena tekad yang kuat, menjadikan kita teguh memperjuangkan itu semua, sebagai bentuk tanggung jawab dan kewajiban hakiki sebagai madrasah utama bagi buah hati tercinta. Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit berbagi tentang apa yang bisa kita kreasikan untuk membuat media bermain yang menyenangkan sekaligus "mencerdaskan" yang bisa kita buat secara mandiri, alias DIY (Do It Yourself) . Berikut beberapa cont