Alhamdulillah, rezeki tak terkira ketika akhirnya saya mendapat kesempatan untuk mencicipi ilmu di kelas non fiksi, walaupun saya tidak benar-benar mengikuti 'alur perjuangan berkucur peluh' sebagaimana yang dilakukan kawan-kawan peserta ODOP batch tujuh yang luar biasa tangguh dan super canggih itu.
Bayangkan saja, dua bulan sudah mereka menulis maraton setiap hari, berkutat dengan perblogan dan menaklukan tantangan demi tantangan yang tidak bisa dibilang 'mudah', dan mereka berhasil melewati itu semua dengan baik. Luar biasa, bukan?
Maka, saat saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kelas lanjutan, tanpa pikir panjang, saya pun menyanggupinya. Walaupun, konsekuensinya adalah, saya pun harus ikut "berjuang" bersama teman-teman lainnya. Menulis hampir setiap hari, dan turut merasakan euforia dan harap cemas menanti tantangan apa yang akan diberikan setiap pekannya.
Siapkah saya menaklukan tantangan demi tantangan?
Entahlah.
Jalani saja dulu. Berikan yang terbaik sebisa dan semampu saya. Keputusan apapun nantinya yang akan saya terima, adalah yang terbaik. Saya yakini saja itu dulu.
Lalu, apa saja yang saya dapatkan di kelas non fiksi?
Tenang ... kelas baru berlangsung sehari yang lalu. Ini masih awal perjuangan.
Pada materi pertama, kami berkenalan dengan niche blog. Siapa itu niche? Orang bule?
Silakan googling, ada banyak tulisan dan penjelasan mengenai niche ini yang akan kamu temukan saat berselancar di jagat maya. Namun, sederhananya, niche ini bisa dibilang sebagai topik.
Nah, konon katanya, blog yang baik adalah yang topiknya lebih mengerucut. Jadi, dalam satu blog hanya ada satu hingga tiga tema tulisan saja yang disajikan.
Hal ini bisa mempermudah blog kita untuk lebih dikenal, dan memungkinkan kita memiliki 'pelanggan' setia.
Dengan niche tersebut, kita bisa lebih mudah untuk dicari. Bahasa kerennya mah, lewat niche ini kita bisa sekaligus mem-branding diri.
Misal, blog kita temanya parenting. Jadi, kalau ada yang ingin mencari referensi tentang parenting, mereka akan mampir di blog kita. Seperti itu.
Nah, jadi setelah mendapatkan materi soal niche ini, saya pun menjadi galau. Sejauh ini, topik yang saya angkat dalam blog masih gado-gado.
Pantas saja kalau blog saya, walau secara umur sudah lumayan lama, tapi ya masih begini-begini saja. Usia fisik blog sudah tua, tapi usia psikologisnya bisa dibilang masih remaja. Labil. 🤭
Terus mau dibawa kemana blog ini?
Entahlah.
Sejauh ini, menulis blog masih sekadar 'mengisi waktu luang' bagi saya, bukan suatu hal yang "diseriusin".
Makanya, jadwal posting-nya pun masih belang betong. Kalau lagi ikut even, baru deh posting tiap hari. Baru deh semangat. Baru deh termotivasi. Begitu even sudah selesai, blognya kembali penuh sarang laba-laba. 😁
Semoga saja, lewat kelas non fiksi, semangat saya untuk lebih seriusin dunia blog bisa kembali bangkit. Aamiin.
Nah, kembali ke pembahasan soal niche. Seumpama ingin diseriusin, saya mau pilih niche apa? 🤔
Kalau dilihat-lihat, dari beberapa postingan yang ada di blog sih, sepertinya beberapa tulisan saya ada yang dominan ke tema anak dan pengasuhan, walau dikemas dengan beragam bentuk, ada yang dibungkus literasi, kuliner, traveling, review, cerita anak, bahkan curahan hati.
Tapi, ada juga beberapa yang hanya sekedar opini pribadi, atau bisa dibilang sejenis kontemplasi semau gue. Selebihnya, ada puisi, review buku dan cerita fiksi. Gado-gado sekali, bukan?
Jadi, menurut kalian, niche apa yang paling cocok buat blog saya? Boleh dong kasih pencerahannya di kolom komentar. 🙏😁
#Odop7nonfiksi
#day2
#tantanganpekan1
Terimakasih sudah berkunjung, boleh jejak di kolom komentar ya jika berkenan. 🙏😊
Aahhh..sama mba, blog saya yg masi seumur jagung juga isinya banyak yg random, hahaha, pelan2 pasti akan ketemu kok niche utamanya
BalasHapusAku juga kadang suka bingung mau fokus kemana, hehehe. Semangat mbaaak...
BalasHapusPilih tema yang paling disukai saja Kak. Tonjolkan tema utama, jadi tema yg lain masih bisa ditulis dalam sub menu atau menu lain
BalasHapusSemoga segera menemukan niche blognya😊
BalasHapusAhhh aku juga masih gado2 nih, belum bisa konsisten
BalasHapussamaaaa.. saya pun masih bingung mau fokus dimana karena masih pengen bahas-bahas sesuka hati haha
BalasHapusKonsisten ngeblog malah yang bikin susah ya mbak
BalasHapusApa ya???
BalasHapusAh aku pun masib belum tahu hehe