Langsung ke konten utama

Lima Kiat Sederhana Menjaga Konsistensi Menulis

Pixabay

Apa sih konsistensi itu? Apakah penting memiliki sikap konsisten? Bagaimana ya agar kita selalu konsisten?

Yap, kali ini, mari kita bedah tentang konsistensi.

Jadi menurut KBBI, konsistensi memiliki arti ketetapan atau kemantapan (dalam bertindak).

Nah, dari arti harfiahnya sudah jelas ya kenapa konsisten itu penting.

Pernah dengar peribahasa: sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit? Itulah salah satu manfaat dari bersikap konsisten. 

Sesuatu hal yang kita lakukan terus menerus akan menghasilkan sesuatu yang awalnya kecil yang kemudian berkembang menjadi hal besar. 

Sesuatu yang awalnya remeh temeh, kemudian menjelma sesuatu hal yang membanggakan. Kurang lebih seperti itu. 

Kemudian, bagaimana supaya kita konsisten. Karena, konsisten itu sangat mudah diucapkan, namun tak mudah di eksekusi. Akan banyak godaan dan ujian yang harus ditaklukan agar bisa teguh dalam kekonsistensian.

Mari kita coba urai satu persatu faktor yang bisa kita upayakan untuk menjaga kekonsistensian.
Berikut beberapa hal sederhana yang coba saya simpulkan, berdasarkan pengalaman memelihara konsistensi dalam menulis selama empat bulan terakhir ini:
  1. Tetapkan niat
Niat itu penting ya. Karena kita pasti akan mendapatkan apapun sesuai niat kita. (Law of attraction). Jadi niat ini berkaitan dengan tujuan atau goal yang ingin kita raih. Maka, buatlah goal sekuat mungkin, agar tekad kita tak mudah merapuh hanya karena kemalasan dan keterbatasan.
  1. Lingkungan yang kondusif
Ini juga sangat berpengaruh loh. Ketika kita berjuang sendirian dengan berjuang bersama komunitas, tentu saja akan terasa lebih ringan ketika ada orang lain di sekeliling kita yang memiliki semangat yang sama. Artinya, keberadaan orang orang yang memiliki visi dan misi yang sama akan membuat tekad dan semangat kita untuk konsisten menjadi lebih terjaga.
  1. Apresiasi
Ya, sejujurnya, ketika apa yang kita lakukan mendapat penghargaan dari orang lain, semangat kita untuk terus menekuni apa yang sedang kita kerjakan akan meningkat berkali lipat. Makanya, agar konsisten, kita juga jangan menutup diri, biarkan orang lain tahu apa yang kita lakoni, minimal orang orang terdekat, jadi ketika kita loyo mereka yang mengingatkan, ketika kita berprestasi, mereka akan mensuport dan menyemangati.
  1. Paksakan
Ya, ini juga penting. Saat malas melanda, jangan digubris. Cobalah untuk melawan. Paksakan diri. Karena memang biasanya yang membuat kita merasa kesulitan itu adalah memulainya. Kalau sudah dimulai, seringkali segalanya malah terasa lebih ringan dan mudah.
  1. Tantangan.
Nah ini yang juga penting, terutama bagi kalian yang daya juangnya lemah, seperti saya, dimana tantangan dan sedikit tekanan justru semakin memacu diri untuk terus berjuang menaklukan kemalasan.

Ya begitulah, beberapa tip dan trik sederhana ala saya. Semoga ada manfaatnya, walau sedikit ya. Salam konsisten. 😊🙏


Terimakasih sudah berkunjung, boleh jejak di kolom komentar ya jika berkenan. 🙏😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lintang, Sang Penghibur

Pixabay Hai namaku Lintang.  Ini kisahku dengan seseorang yang sangat aku sayangi... Orang-orang mengenalnya sebagai penemu alat pembunuh kanker yang kini sedang menjadi pembicaraan banyak kalangan. Katanya dia bergelar Profesor Doktor. Tapi ia memperkenalkan diri sebagai 'War' padaku saat kita pertama kali berbincang. Karena kupikir ia terlihat sangat dewasa, dengan kacamata yang bertengger manis di hidungnya, memberi kesan begitu 'pintar', maka kuputuskan untuk memanggilnya "Papi War". Namun, tahukah kalian, pertemuan pertama kali dengannya adalah ketika ia sedang menunggu bus di salah satu halte.  Ia terlihat basah kuyup. Memang hari itu hujan deras tengah mengguyur kota.  Aku terduduk lemas di sampingnya, menatap jalanan yang mulai tergenang air hujan. Sekilas ia menoleh padaku. Akupun menoleh padanya. Namun dia hanya diam saja. Akhirnya kuberanikan diri saja mengajak dia bicara terlebih dulu. Awalnya ia cuek ...

Menggali Potensi Diri dengan Menulis Antologi

Pict: Pixabay Bismillahirrohmaanirrohiim... Tahun ini adalah tahunnya panen buku antologi. Huaaa... ini bahagianya campur-campur sih. Antara senang tapi gemes, soalnya perbukuan ini kok ya launchingnya hampir berbarengan... *kekepindompet Terlepas dari itu, ya pastinya saya sangat bersyukur dong, sekaligus bangga, ternyata saya bisa mengalahkan bisik ketakutan dalam diri yang merasa tak mampu, malas hingga cemas. Bisa nggak ya? Bagus nggak ya? Laku nggak ya? *ups Sebenarnya, dari awal, tujuan saya ikut berkontribusi dalam even nulis buku bareng ini, hanya karena ingin punya karya, yang kelak bisa juga membuat saya, setidaknya merasa bangga dan bersyukur pernah berkontribusi dalam membagikan kemanfaatan dari apa yang saya miliki.  Entah pengetahuan walau cuma seuprit, atau pengalaman yang baru seumur jagung, atau sekedar curahan hati yang bisa diambil hikmahnya oleh yang membaca. *semoga 🤲 Makanya, saat launching buku, saya tidak ngoyo ...

Mengenalkan Literasi Sejak Dini Lewat Program 'Duta Baca Cilik'

Sejak tujuh hari yang lalu, saya telah mendaftarkan Abang dalam kegiatan literasi bertajuk 'Duta Baca Cilik' yang infonya saya dapatkan melalui sebuah postingan di Facebook.  Begitu membaca, saya langsung tertarik untuk ikut serta, walaupun saya belum yakin, apakah bisa konsisten mengikuti rule yang diberlakukan, karena kebetulan pada saat yang bersamaan, saya sedang memegang banyak amanah yang harus ditunaikan. Namun, demi menemukan kembali ritme kebersamaan bersama duo krucil, saya pun 'menerima' tantangan ini. Dan, sejak Senin lalu, resmilah kami sebagai bagian dari peserta 'Duta Baca Cilik'. Sebuah kegiatan literasi, dimana, kami, para peserta, diwajibkan untuk membaca atau membacakan buku setiap hari.  Sebuah gerakan, yang memiliki tujuan untuk saling mendukung dan memotivasi para Ibunda dalam mengenalkan literasi sejak dini dengan pembiasaan membaca / membacakan buku setiap hari kepada buah hatinya. Bagi saya, ini kesempatan em...