Langsung ke konten utama

January 01, 2012, 01:38:46 am

hari ini_akhir bulan, waktunya stok fisik__selesai lbih cepat dari yg biasanya, jd bisa lihat meriahnya pesta kmbang api dari atap lntai 4 (langit dipenuhi kembang api boo.....)___MANTAP.... ;D ;D ;D

tapi asapnya itu loh, polusi, pencemaran udara__siap2 bsok bnyak yang pada sakit, yang kecapean krna kurang tdur, yng batuk2 krna residu kmbng api, yang stres krna udh taun bru lg aja (mkin tua deh  :p), yang.....mumet karena sibuk mkirin resolusi 2012 pdahal resolusi thun sblumnya seblumnya sblumnya.... pun ga da yg nympe target, yang...pusing krna bokek_duitnya dipake bli kmbng api, terompet, bwt bakar2an ayam, mkan2, prgi hang out,bli bju baru, spatu baru, tas baru_ktanya buat mnyambut thun baru harus srba baru....hahaha...

tapi....walau udh tahu tiap thun tekor__momentum memperingati tahun baru terus aja di ulang, lgi lgi lgi__ga da kapoknya.

hum...ya sudahlah, itu kn tgntung pribadi masing2 yah___for me tahun baru hanya skedar perubahan tahun, dunia makin tua, kita mkin tua, n sisa jatah hdup di dunia makin berkurang__saatnya kejar setoran ngumpulin bekal akhirat (sok bijak euy  ;D, yah tapi diaminin aja deh, mga tahun ni mkin berkah n jd tmbah  lebih n makin baiiiiiiiiiik n sukses bwt aqu, kmu, kita semua ^_^)

met tahun baru 2012!!!!!___mlah ikut2an, hehe....

the last....
bru pulang stok fisik___ternyata besok dsuruh msuk pgi lgi.... :102: :102:


hum, waktunya istrahat nich, mga bsok bgun pgi kmbli fresh n fit.
bismillah.... [-O<

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lintang, Sang Penghibur

Pixabay Hai namaku Lintang.  Ini kisahku dengan seseorang yang sangat aku sayangi... Orang-orang mengenalnya sebagai penemu alat pembunuh kanker yang kini sedang menjadi pembicaraan banyak kalangan. Katanya dia bergelar Profesor Doktor. Tapi ia memperkenalkan diri sebagai 'War' padaku saat kita pertama kali berbincang. Karena kupikir ia terlihat sangat dewasa, dengan kacamata yang bertengger manis di hidungnya, memberi kesan begitu 'pintar', maka kuputuskan untuk memanggilnya "Papi War". Namun, tahukah kalian, pertemuan pertama kali dengannya adalah ketika ia sedang menunggu bus di salah satu halte.  Ia terlihat basah kuyup. Memang hari itu hujan deras tengah mengguyur kota.  Aku terduduk lemas di sampingnya, menatap jalanan yang mulai tergenang air hujan. Sekilas ia menoleh padaku. Akupun menoleh padanya. Namun dia hanya diam saja. Akhirnya kuberanikan diri saja mengajak dia bicara terlebih dulu. Awalnya ia cuek ...

SETULUS CINTA DEWI

Courtesy: Google "Segumpal rasa itu kau sebut cinta Seperti pelangi selepas hujan Ada rindu disana Bersemayam dalam harapan Yang perlahan memudar Saat rasamu ternyata tak kunjung terbalas" Dewi Maharani. Kisah asmaranya seumpama puisi. Indah membuai namun hanya ilusi. Berbilang masa ia setia. Namun waktu tak jua berpihak padanya. Adakah bahagia tersisa untuknya? *** "Wi, kamu habis ketemu lagi sama si Wijaya?" Suara ibu menggetarkan udara, menyambut kedatangan anak perempuan satu-satunya itu. Dewi bergeming. Matanya lekat menatap semburat cahaya mentari yang memantul lembut dari sebalik jendela. "Wi, kenapa sih kamu terus memaksakan diri. Wijaya itu sudah beranak istri. Sudahlah, berhenti saja sampai disini. Sudah telalu banyak kamu berkorban untuknya," Wanita paruh baya itu menambahkan, kembali menasehati gadisnya untuk kesekian kali. Perlahan si gadis pemilik mata sayu menghela nafas, sejenak mengumpulkan kekuatan untuk membalas ucapan ibunda ...

Menggali Potensi Diri dengan Menulis Antologi

Pict: Pixabay Bismillahirrohmaanirrohiim... Tahun ini adalah tahunnya panen buku antologi. Huaaa... ini bahagianya campur-campur sih. Antara senang tapi gemes, soalnya perbukuan ini kok ya launchingnya hampir berbarengan... *kekepindompet Terlepas dari itu, ya pastinya saya sangat bersyukur dong, sekaligus bangga, ternyata saya bisa mengalahkan bisik ketakutan dalam diri yang merasa tak mampu, malas hingga cemas. Bisa nggak ya? Bagus nggak ya? Laku nggak ya? *ups Sebenarnya, dari awal, tujuan saya ikut berkontribusi dalam even nulis buku bareng ini, hanya karena ingin punya karya, yang kelak bisa juga membuat saya, setidaknya merasa bangga dan bersyukur pernah berkontribusi dalam membagikan kemanfaatan dari apa yang saya miliki.  Entah pengetahuan walau cuma seuprit, atau pengalaman yang baru seumur jagung, atau sekedar curahan hati yang bisa diambil hikmahnya oleh yang membaca. *semoga 🤲 Makanya, saat launching buku, saya tidak ngoyo ...