Langsung ke konten utama

Aku Cinta Komunitas ODOP

Sumber: WAG ODOP batch 6

Satu kalimat yang menggambarkan komunitas One Day One Post adalah keren, royal, ramah, totalitas, dan menakjubkan.


Entahlah kata apalagi yang bisa mewakili buncahan rasa bahagia sekaligus penuh syukur ini. Rasanya tak percaya, bisa menjadi bagian keluarga besar komunitas One Day One Post

Apalah saya yang kenal dunia literasi saja masih seumur jagung, janganlah ditanya kualitas tulisan, sudah pasti nol besar. 
Tapi bertemu komunitas One Day One Post ini serasa menemukan mata air disaat dahaga melanda. Atau menemukan makanan yang mengenyangkan sekaligus penuh gizi disaat lapar yang tak tertahankan.

Mungkin sekedar ucapan terima kasih yang terucap hingga beribu kali sekalipun tak akan bisa 'membayarkan' segala ilmu, tenaga, waktu dan pengorbanan tanpa pamrih dari seluruh panitia dan jajarannya yang selalu siap sedia menyuguhkan 'hidangan yang amat lezat'.

Bagaimana tidak, dua minggu pra odop, dua bulan odop, satu bulan kelas fiksi/non fiksi dan hampir satu bulan kelas pemantapan telah terlalui, dengan hidangan materi kepenulisan yang beraroma sedap, membuat rasio tak henti mengunyah, dan karsa senantiasa membuncah.

Apalagi yang bisa membayarkan segala jerih payah, karena terima kasih saja terasa tak mencukupi.
Maka, yang bisa saya lakukan hanyalah mencoba patuh dan tahu diri. Sebisa mungkin mengerjakan tugas tepat waktu, tidak menambah beban dengan keluhan yang tak sewajarnya, mencoba menerima segala konsekuensi dengan lapang dada, mengikuti semua aturan dan ketentuan yang sudah ditetapkan dengan kesadaran diri. 

Ya, walaupun tentu saja pasti ada masanya mungkin ucapan dan tindakan saya tidak seperti yang diharapkan. Mohon dimaafkan atas segala ucap dan tindakan yang menoreh luka. Karena tanpa bertatap muka, kesalahpahaman lebih rentan mengemuka. 🙏

Apa sih keistimewaan komunitas One Day One Post?

Jika diluaran sana begitu melimpah kelas kepenulisan online berbayar mulai dari yang seharga sebuah novel best seller hingga yang cukup bikin terperangah saking banyaknya nol yang berjejer rapi setelah beberapa digit angka selain nol, kelas kepenulisan yang ditawarkan komunitas ODOP ini sangatlah menyejukkan hati. 

Bagaimana tidak, dengan segambreng fasilitas yang gak kalah dengan kelas berbayar, disini kita tidak dipungut biaya serupiah pun. Amazing, bukan?

Itulah pula mengapa, ketika oprec digelar, ratusan peminat saling bersaing dengan karyanya, berharap terpilih dan bisa menikmati fasilitas kepenulisan yang sangat mewah padahal tak dipungut biaya sepeserpun.
MasyaAllah, tabarakallah...
Kesyukuran tak henti saya panjatkan.

Bagi saya, komunitas ODOP begitu istimewa. Komunitas ODOPnya, jajaran panitianya, para membernya, materinya, narasumbernya, tugas tugasnya, atmosfernya, semuanya istimewa.

Maka saya merasa sangat beruntung berkesempatan menjadi bagian dari keluarga besar komunitas One Day One Post, yang memotivasi saya untuk terus belajar semakin gigih, menantang diri untuk semakin konsisten menulis, meluaskan pengetahuan tentang dunia menulis yang ternyata sangat kaya.

Mungkin komunitas ODOP tak 'otomatis' membuat saya pandai menulis, tetiba menjadi seorang penulis yang handal, namun dari sinilah langkah saya bermula. 

Terima kasih Peje odop batch enam, dan semua yang terlibat di dalamnya, yang tanpa lelah memberi dengan tulus tanpa mengharap balas budi.

Semoga kalian senantiasa diberikan kebahagiaan dan kesuksesan. Semoga komunitas ODOP semakin jaya dan melebarkan sayapnya. Semakin dikenal dunia. Menjadi garda terdepan majunya literasi Indonesia. 

Pokoknya aku cinta Komunitas ODOP. 😊


Terimakasih sudah berkunjung, boleh jejak di kolom komentar ya jika berkenan. 🙏😊

Komentar

  1. Selamat datang di komunitas ODOP. Saya kebetulan adalah member ODOP batch 1 dan semakin betah berada di sana. ODOP bagi saya adalah titik awal dan juga tempat kembali jika merasa lelah setelah mengembara di rimba literasi yang termhata tak seramah yang saya bayangkan... 😰😀

    BalasHapus
  2. Aku jadi terharu... semangat terus unyuk menimba ilmu literasi. Semoga kita semua bisa jadi pembesar sastra indonesia kelak...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenalkan Literasi Sejak Dini Lewat Program 'Duta Baca Cilik'

Sejak tujuh hari yang lalu, saya telah mendaftarkan Abang dalam kegiatan literasi bertajuk 'Duta Baca Cilik' yang infonya saya dapatkan melalui sebuah postingan di Facebook.  Begitu membaca, saya langsung tertarik untuk ikut serta, walaupun saya belum yakin, apakah bisa konsisten mengikuti rule yang diberlakukan, karena kebetulan pada saat yang bersamaan, saya sedang memegang banyak amanah yang harus ditunaikan. Namun, demi menemukan kembali ritme kebersamaan bersama duo krucil, saya pun 'menerima' tantangan ini. Dan, sejak Senin lalu, resmilah kami sebagai bagian dari peserta 'Duta Baca Cilik'. Sebuah kegiatan literasi, dimana, kami, para peserta, diwajibkan untuk membaca atau membacakan buku setiap hari.  Sebuah gerakan, yang memiliki tujuan untuk saling mendukung dan memotivasi para Ibunda dalam mengenalkan literasi sejak dini dengan pembiasaan membaca / membacakan buku setiap hari kepada buah hatinya. Bagi saya, ini kesempatan em

[DIY] Tiga Kreasi Mainan Edukasi Berbahan Flanel

Ketika menjadi Ibu, secara otomatis kita dituntut untuk lebih kreatif demi terselenggaranya pendidikan dan pengasuhan anak yang menyenangkan.  Kita dituntut untuk cakap berinovasi, menciptakan permaianan, ataupun kegiatan yang mendukung tumbuh kembang anak sekaligus membuat mereka merasa nyaman dan antusias. Sebagai Ibu, tentu saja kita menginginkan yang terbaik untuk buah hati kita. Adakalanya kita yang dulunya "malas", "tidak cakap", dan cuek tetiba harus menjadi seseorang yang baru, yang menguasai apapun secara otodidak. Hanya karena tekad yang kuat, menjadikan kita teguh memperjuangkan itu semua, sebagai bentuk tanggung jawab dan kewajiban hakiki sebagai madrasah utama bagi buah hati tercinta. Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit berbagi tentang apa yang bisa kita kreasikan untuk membuat media bermain yang menyenangkan sekaligus "mencerdaskan" yang bisa kita buat secara mandiri, alias DIY (Do It Yourself) . Berikut beberapa cont

Menggali Potensi Diri dengan Menulis Antologi

Pict: Pixabay Bismillahirrohmaanirrohiim... Tahun ini adalah tahunnya panen buku antologi. Huaaa... ini bahagianya campur-campur sih. Antara senang tapi gemes, soalnya perbukuan ini kok ya launchingnya hampir berbarengan... *kekepindompet Terlepas dari itu, ya pastinya saya sangat bersyukur dong, sekaligus bangga, ternyata saya bisa mengalahkan bisik ketakutan dalam diri yang merasa tak mampu, malas hingga cemas. Bisa nggak ya? Bagus nggak ya? Laku nggak ya? *ups Sebenarnya, dari awal, tujuan saya ikut berkontribusi dalam even nulis buku bareng ini, hanya karena ingin punya karya, yang kelak bisa juga membuat saya, setidaknya merasa bangga dan bersyukur pernah berkontribusi dalam membagikan kemanfaatan dari apa yang saya miliki.  Entah pengetahuan walau cuma seuprit, atau pengalaman yang baru seumur jagung, atau sekedar curahan hati yang bisa diambil hikmahnya oleh yang membaca. *semoga 🤲 Makanya, saat launching buku, saya tidak ngoyo untuk promosi. Atau mung