Dan ternyata
pilihanya memang hanya 2, mengeluhkan atau mengikhlaskan….
Suasana di
tempat kerja tiba2 terasa garing, membosankan!
Rutinitas
yang itu2 saja, teman2 yang tetiba selalu menjengkelkan, perasaan selalu
menjadi yang ‘teraniaya’, pembagian kerja yang terasa berat sebelah, ga adil!
Yah…kadang2
masa2 itu teralami juga…rasanya sudah kayak jungkir balik dari atas gunung,
berguling guling, terhempas di jurang yang gelap. Pengap!
Ah…hiperbola
mungkin…whateverlah!
Saat hati tak
menerima semua dengan lapang, yang terjadi adalah segala sesuatunya berjalan
sangat sangat tidak menyenangkan. Pekerjaan pun dilakukan dengan keterpaksaan
berselimut keluh kesah yang tiada henti terlantun dari bibir yang sudah
mengalahkan panjangnya hidung pinokio! Manyun sepanjang hari!
Ah…capek
hati, capek badan, capek pikiran!
Karena yang
ada di kepala hanyalah prasangka yang tidak mengenakan, yang menyesakkan dada,
yang membuat mood makin ngedrop…
Apa yang
didapat???
Nothing!
Udah capek ga
dapet apa2, rugi banget!!!!
Akan beda
rasanya kalo pilihan kita jatuh pada
kata “mangikhlaskan”.
Suasana
setidakmenyenangkan apapun, bukan penghalang untuk tetap menjalani hidup dengan
rasa syukur penuh2.
Bila kita
ikhlas…prosesnya akan terasa nikmat…keluh kesah? No!
Yang ada
hanyalah perasaan senang, tenang dan
lapang!
Indah
bukan??? ^_^
Sudah senang
dapat pahala pula….
Dan ternyata,
hidup itu pilihan , mau mengeluhkan atau mengikhlaskan…..
Kita yang
menentukan!
Komentar
Posting Komentar