Langsung ke konten utama

Training sang juara

Gambar
Oleh

mencoba mereview aja...
check it out!

310512
materi 1
RUMUS IMPIAN TINGKAT DEWA
 target x yakin x aksi

yapz...sesuai dengan ciri perkalian dimana apapun bila dikalikan dengan nol maka hasilnya adalah nol...
maka dari rumus diatas, bisa ditarik kesimpulan dari ke 3 komponen tidak boleh ketinggalan satupun, karena bila satu saja tidak ada...maka hasilnya adalah nol besar...

jadi mari awali dengan target!
target adalah sasaran, ada 2 hal yang berkaitan, yaitu mimpi & rencana....
dan dalam dunia per "impian" sarat wajib impian adalah
  • HARUS tidak masuk akal!
kenapa??? karena sesuatu yang diluar batas pikiran manusia, akan "mengundang" pertolongan Allah untuk merealisasikannya....maka buatlah impian setinggi mungkin, jangan nanggung!
  • HARUS menantang!
ya! sesuatu yang biasa2 saja akan direspon biasa2 saja. maka buatlah target impian yang menantang, buat punishment dan reward sebagai pendorong...
  • HARUS tertulis
ingatan manusia adalah lemah, maka menulisknnya adalah solusi terbaik untuk mengingatkan! bila perlu tulis besar2 di dinding kamar, jadi tiap masuk kamar maka otak kita akan kembali diingatkan untuk "bekerja" meraih mimpi....
  • HARUS bisa divisualisasikan
apapun mimpi yang kita mau, maka harus ada wujudnya...jangan remang2 karena itu adalah kunci. wujud mimpi yang terang benderang akan memicu kita untuk meraihnya dengan usaha dan kerja keras yang tak kenal menyerah.
  • HARUS diceritakan dan diikrarkan
cerita di depan banyak orang tentang mimpi kita, bukan untuk sombong..tapi dengan bercerita, maka mau tak mau kita akan terus berusaha mewujudkan....ya iya lah daripada malu udah gembar gembor, cuma omdo??? ga lah yaw...:P

setelah kita selesai merangkai mimpi....buatlah rencana..
ya, rencana adalah follow up dari mimpi...
maka rencana itu kudu bin wajib SMART
apakah itu?

S= specific
artinya tidak melebar kemana2, jadi harus jelas ap yang kiat ingin capai!
M= measurable
harus bisa diukur, dinilai___ tidak absurd
A=antusiasis-able
harus dilakukan dengan sepenuh hati...tidak setengah2
R=realistic
harus realistis....tidak muluk2..disesuaikan dengan kemampuan, baik kemampuan dari segi materi, ngelobi, waktu dll...
T=time frame
tenggat waktu...harus jelas waktu pelaksanaan tiap step dari rencana yang sudah dibuat.

and then kesemua rencana yang dibuat harus disertai dengan keyakinan penuh, yakin akan adanya pertolongan Allah, yakin akan kemampuan diri, dan yakin pada partner ...tidak berpraduga, atau penuh kecurigaan.

target okeh, keyakinan full 100% maka....penentu dari semua mimpi adalah AKSI!
yupz...aksi adalah komponen terpenting dari segala mimpi....karena tanpa aksi, mimpi hanyalah bunga tidur yang tak bermakna....

so lets do it!!!!

saatnya BERAKSI!!! ^_^


"mimpi...
seperti banyak orang bilang
hanyalah bunga tidur tanpa makna
saat terlintas dalam lelap

tapi mimpi...
bisa menjadi cambuk diri
dalam meraih cita2
yang terangkai saat mata terjaga

beranilah bermimpi
karena mimpi yang diungkapkan dalam nyata
adalah awal kita meraih asa"
(  lee, Januari 10, 2012, 12:57:47 pm) ^_^


Label:

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenalkan Literasi Sejak Dini Lewat Program 'Duta Baca Cilik'

Oleh
Sejak tujuh hari yang lalu, saya telah mendaftarkan Abang dalam kegiatan literasi bertajuk 'Duta Baca Cilik' yang infonya saya dapatkan melalui sebuah postingan di Facebook.  Begitu membaca, saya langsung tertarik untuk ikut serta, walaupun saya belum yakin, apakah bisa konsisten mengikuti rule yang diberlakukan, karena kebetulan pada saat yang bersamaan, saya sedang memegang banyak amanah yang harus ditunaikan. Namun, demi menemukan kembali ritme kebersamaan bersama duo krucil, saya pun 'menerima' tantangan ini. Dan, sejak Senin lalu, resmilah kami sebagai bagian dari peserta 'Duta Baca Cilik'. Sebuah kegiatan literasi, dimana, kami, para peserta, diwajibkan untuk membaca atau membacakan buku setiap hari.  Sebuah gerakan, yang memiliki tujuan untuk saling mendukung dan memotivasi para Ibunda dalam mengenalkan literasi sejak dini dengan pembiasaan membaca / membacakan buku setiap hari kepada buah hatinya. Bagi saya, ini kesempatan em
21 komentar
Baca selengkapnya

Menggali Potensi Diri dengan Menulis Antologi

Oleh
Pict: Pixabay Bismillahirrohmaanirrohiim... Tahun ini adalah tahunnya panen buku antologi. Huaaa... ini bahagianya campur-campur sih. Antara senang tapi gemes, soalnya perbukuan ini kok ya launchingnya hampir berbarengan... *kekepindompet Terlepas dari itu, ya pastinya saya sangat bersyukur dong, sekaligus bangga, ternyata saya bisa mengalahkan bisik ketakutan dalam diri yang merasa tak mampu, malas hingga cemas. Bisa nggak ya? Bagus nggak ya? Laku nggak ya? *ups Sebenarnya, dari awal, tujuan saya ikut berkontribusi dalam even nulis buku bareng ini, hanya karena ingin punya karya, yang kelak bisa juga membuat saya, setidaknya merasa bangga dan bersyukur pernah berkontribusi dalam membagikan kemanfaatan dari apa yang saya miliki.  Entah pengetahuan walau cuma seuprit, atau pengalaman yang baru seumur jagung, atau sekedar curahan hati yang bisa diambil hikmahnya oleh yang membaca. *semoga 🤲 Makanya, saat launching buku, saya tidak ngoyo untuk promosi. Atau mung
20 komentar
Baca selengkapnya

Lintang, Sang Penghibur

Oleh
Pixabay Hai namaku Lintang.  Ini kisahku dengan seseorang yang sangat aku sayangi... Orang-orang mengenalnya sebagai penemu alat pembunuh kanker yang kini sedang menjadi pembicaraan banyak kalangan. Katanya dia bergelar Profesor Doktor. Tapi ia memperkenalkan diri sebagai 'War' padaku saat kita pertama kali berbincang. Karena kupikir ia terlihat sangat dewasa, dengan kacamata yang bertengger manis di hidungnya, memberi kesan begitu 'pintar', maka kuputuskan untuk memanggilnya "Papi War". Namun, tahukah kalian, pertemuan pertama kali dengannya adalah ketika ia sedang menunggu bus di salah satu halte.  Ia terlihat basah kuyup. Memang hari itu hujan deras tengah mengguyur kota.  Aku terduduk lemas di sampingnya, menatap jalanan yang mulai tergenang air hujan. Sekilas ia menoleh padaku. Akupun menoleh padanya. Namun dia hanya diam saja. Akhirnya kuberanikan diri saja mengajak dia bicara terlebih dulu. Awalnya ia cuek saja. Ta
29 komentar
Baca selengkapnya