Langsung ke konten utama

b'Doa yukz......

  • doa menjenguk orang sakit
Allahumma adzHibilba'sa robbannaasi isyfi antasysyafii laa syifaa a illaa syifaa uka syifaa an laa yughoodiru saqomaa...
" Ya Allah, hilangkanlah penyakit, wahai Pemelihara manusia, sembuhkanlah. Hanya Engkaulah Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhanMu, pesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit. " (H.R. Bukhari)


  • doa menjelang tidur
bismika robbii wa dlo'tu janbii wabika arfau'hu amsakta nafsii faghfirlaHaa wain arsaltaHaa fahfidlHaa bimaa tahfadlu bihi i'badakashshoolihiina...
" Dengan namaMu ya Tuhanku, aku tidur dan bangun. Andaikan Engkau tahan jiwaku, maka ampunilah dia (jiwaku) dan jika Engkau lepaskan dia, maka peliharalah dia sebagaimana halnya Engkau memelihara hambaMu yang shalih." (H.R. Bukhari, Muslim, Abu daud, Tirmidzi, Nasa'i dan Ibnu majah) 

  • doa agar permohonan dikabulkan
Allahumma innii a uu'dzubika min i'lmin laa yanfau' wa qolbin laa yakhsya' waduaa' in laa yusma' wa nafsin laa tasyba'...
" Ya Allah, aku berlindung dengan Engkau dari ilmu yang tak berguna, dari hati yang tak pernah tenang, dari doa ynag tak didengar dan dari nafsu yang tak pernah kenyang (kecukupan). " (H.R. An Nasa'i)

Komentar

  1. siiip....ternyata kk koe gaul jga, ga ktinggalan teknologi...hahaha.....

    low biznisy succes----> dont 4get bagi2 yo....:D

    we're family___me,denny,adi,indah,ita,bang jack, de2 daffa n new comer adek ray.....big hug for u all. mmuach..^_^

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lintang, Sang Penghibur

Pixabay Hai namaku Lintang.  Ini kisahku dengan seseorang yang sangat aku sayangi... Orang-orang mengenalnya sebagai penemu alat pembunuh kanker yang kini sedang menjadi pembicaraan banyak kalangan. Katanya dia bergelar Profesor Doktor. Tapi ia memperkenalkan diri sebagai 'War' padaku saat kita pertama kali berbincang. Karena kupikir ia terlihat sangat dewasa, dengan kacamata yang bertengger manis di hidungnya, memberi kesan begitu 'pintar', maka kuputuskan untuk memanggilnya "Papi War". Namun, tahukah kalian, pertemuan pertama kali dengannya adalah ketika ia sedang menunggu bus di salah satu halte.  Ia terlihat basah kuyup. Memang hari itu hujan deras tengah mengguyur kota.  Aku terduduk lemas di sampingnya, menatap jalanan yang mulai tergenang air hujan. Sekilas ia menoleh padaku. Akupun menoleh padanya. Namun dia hanya diam saja. Akhirnya kuberanikan diri saja mengajak dia bicara terlebih dulu. Awalnya ia cuek ...

SETULUS CINTA DEWI

Courtesy: Google "Segumpal rasa itu kau sebut cinta Seperti pelangi selepas hujan Ada rindu disana Bersemayam dalam harapan Yang perlahan memudar Saat rasamu ternyata tak kunjung terbalas" Dewi Maharani. Kisah asmaranya seumpama puisi. Indah membuai namun hanya ilusi. Berbilang masa ia setia. Namun waktu tak jua berpihak padanya. Adakah bahagia tersisa untuknya? *** "Wi, kamu habis ketemu lagi sama si Wijaya?" Suara ibu menggetarkan udara, menyambut kedatangan anak perempuan satu-satunya itu. Dewi bergeming. Matanya lekat menatap semburat cahaya mentari yang memantul lembut dari sebalik jendela. "Wi, kenapa sih kamu terus memaksakan diri. Wijaya itu sudah beranak istri. Sudahlah, berhenti saja sampai disini. Sudah telalu banyak kamu berkorban untuknya," Wanita paruh baya itu menambahkan, kembali menasehati gadisnya untuk kesekian kali. Perlahan si gadis pemilik mata sayu menghela nafas, sejenak mengumpulkan kekuatan untuk membalas ucapan ibunda ...

Menggali Potensi Diri dengan Menulis Antologi

Pict: Pixabay Bismillahirrohmaanirrohiim... Tahun ini adalah tahunnya panen buku antologi. Huaaa... ini bahagianya campur-campur sih. Antara senang tapi gemes, soalnya perbukuan ini kok ya launchingnya hampir berbarengan... *kekepindompet Terlepas dari itu, ya pastinya saya sangat bersyukur dong, sekaligus bangga, ternyata saya bisa mengalahkan bisik ketakutan dalam diri yang merasa tak mampu, malas hingga cemas. Bisa nggak ya? Bagus nggak ya? Laku nggak ya? *ups Sebenarnya, dari awal, tujuan saya ikut berkontribusi dalam even nulis buku bareng ini, hanya karena ingin punya karya, yang kelak bisa juga membuat saya, setidaknya merasa bangga dan bersyukur pernah berkontribusi dalam membagikan kemanfaatan dari apa yang saya miliki.  Entah pengetahuan walau cuma seuprit, atau pengalaman yang baru seumur jagung, atau sekedar curahan hati yang bisa diambil hikmahnya oleh yang membaca. *semoga 🤲 Makanya, saat launching buku, saya tidak ngoyo ...