Langsung ke konten utama

kere hore on the journey

Berawal dari sms seorang kawan, akhirnya perjalanan mendaki papandayan terwujud kembali. ^_^
Hampir setahun sudah berlalu, dan kini kembali langkah kakiku menapaki terjalnya kawah papandayan  yang  curam dan berbau khas sulfur. Amazing! ^_^

5.4.13
Sekitar pukul 22:00 aqu dan kawanku tiba di tikum regional tangerang, di wilayah jatake…
Saat tiba disana, sudah berkumpul beberapa peserta (atau panitia? _Entahlah….karena tak seorangpun yang kukenal. Hehe…) dengan keril yang besar2 tergeletak di dekatnya.
Setelah registrasi ulang, kami pun kembali menunggu, karena ternyata masih banyak peserta yang belum datang.
Seiring waktu berlalu, beberapa peserta lainpun  datang silih berganti…. Namun ternyata keberangkatan kembali diundur (berdasarkan informasi, bus yang kami sewa hanya mau beroperasi setelah jam 12 malam, katanya sich karena dana kami terbatas, maka terimalah fasilitas seadanya dengan riang hati….:P)
Setelah bersabar penuh2, perjalanpun dimulai, bus berangkat dari jatake menuju pasar rebo untuk menjemput peserta dari regional Jakarta dsk, dan dilanjutkan menuju  terminal garut untuk menjemput kembali peserta regional bandung yang sudah stanby menunggu disana. (menjelang keberangkatan sempat terjadi insiden huru hara yang agak mengagetkan, …premanisme! Pfuh. )

6.4.13
Bus tiba di terminal garut sekitar pukul 8:00, dan setelah semua peserta komplit, petualangan kami pun dimulai! :D
Bus berdikari yang full ac (angin cepoi-cepoi) pun kembali berlari kencang membawa kami yang ingin mengenal alam dengan lebih baik menuju cisurupan.
Setiba disana, kamipun berganti kendaraan (pick up, kol buntung, entahlah apalagi sebutanya :P) setelah sebelumnya para peserta berkumpul berdasarkan team yang  telah ditetapkan. (ada 10 team + 1 team medis)
Aqu tergabung dalam team 8, yang selanjutnya bernama team “kere hore”. ^_^
And here we are:

team kere hore ^_^


Setelah berdoa dan ber”yel-yel” kami pun bersiap menuju camp david. Dan ternyata jalanan yang kami lalui sungguh ekstrim, kalau mau dibandingkan (seperti kawan2 ku bilang)seperti arung jeram versi darat. Bisa dibayangkan bukan? Hehehe…
Jalanan berkelok,  terjal, dan  penuh lubang, kami pun terombang ambing dengan sempurna. Seru, mengasikkan, dan menykitkan, apalagi saat mobil melaju melewati lubang yang cukup besar dan dalam. Sungguh wow rasanya. :P
Tiba di camp david sekitar  pukul 11:30. Masing2 sibuk dengan “dunianya sendiri”. Ada yang terpukau melihat hamparan bebatuan yang membukit dan mengabadikanya, ada yang repacking, ada yang ganti kostum, pun ada yang hanya duduk2 menikmati panorama yang luar biasa. ^_^


Sekitar pukul 13:00 petualangan pun dimulai.
Perjalanan diawali dengan doa, yel2 dan tentu saja bernarsis ria. :D
Melewati bebatuan terjal, pemandangan eksotis, dan bau belerang yang khas…. adalah awal langkah kami menuju pondok salada.
Banyak view yang menggiurkan untuk diabadikan, hingga langkah kami sedikit tersendat. Walau black team sempat memperingatkan kami untuk bergegas, toh kami tetep anteng dan bandel. Pemandangan seindah ini…wah sayang banget kalau dilewatkan. Hahaha…..



Sayangnya, selang beberapa lama hujanpun mulai merintik, dengan komando, kamipun sigap mengenakan raincoat. Kini pasukan “kere hore” pun melangkah berbalut jas hujan. Berbaris rapi dan siap melanjutkan perjalanan. Walau hujan menderas, tak menyurutkan langkah kaki kami untuk terus maju ke depan. Kere hore….!!!! bisya bisya bisya. :D

Setiba di pondok salada, beberapa tenda sudah terpasang, sebagian sudah menikmati kehangatan dalam tenda dan sebagian lagi ada yang sudah sibuk memasak air, ada pula yang hanya berdiri mematung, entah menikmati hujan, entah bingung mau ngapain, entah hanya mencoba menghirup aroma hujan yang terus menderas. ^_^


Singkat cerita….. (maaf bagian kudeta tenda dan radio galau sepertinya tidak untuk konsumsi umum yah??? Hehe…) sekitar pukul 06:00 esok paginya kamipun kembali berpetualang menikmati aroma papandayan yang menyejukkan. :D


Menuju tegal alun (konon katanya padang terluas yang penuh dengan edelweiss), kamipun kembali mendaki bukit penuh semak, dan menanjak.  #sempat nyasar, tidak melewati  jalur regular, tapi kami tetep optimis. Haha… bisya bisya bisya!


   


Dan perjuangan kamipun terbayar sudah. Wow wow wow…..indah luaaaar biasa. ^_^
Padang edelweiss, danau ajaib, hutan mati…… subhanallah. We O We Be Ge Te. :D





Kembali ke camp, packing2, isi perut mencarge kembali energy yang habis terkuras, dan kamipun bertolak menuju camp david kembali. Dengan berat hati dan kerinduan menghirup “aroma kota” lagi, kami pun berkemas dan melangkah meninggalkan pondok salada yang telah berbaik hati menyediakan tanahnya untuk kami singgahi.


Saat balik menuju camp david, team 8 dan 9 (entah siapa lagi yang mengekor..:P) mengambil jalur yang berbeda. Kami melewati hutan mati menuju kawah belerang yang curam, terjal, berbatu, dan sempat membuat beberapa dari kami terperosok, dan kesulitan menaklukan medan ini. Tapi dengan semangat tinggi, kamipun pantang menyerah….
Petualangan tak terlupakan, mengajarkan kami arti keberasamaan, tolong-menolong, tenggang rasa, dan kepedulian. Dalam kondisi seperti ini, terkadang baru kita bisa sedikit menekan ego kita, dan tak kenal pamrih untuk saling membantu dan menyemangati. Luaar biaasa. Walau tetap saja hal yang tak kan pernah bisa dihilangkan dari bagian perjalanan ini….poto-poto! Hahaha…




It’s a wonderful journey.  ^_^

bisya bisya bisya! ^_^

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenalkan Literasi Sejak Dini Lewat Program 'Duta Baca Cilik'

Sejak tujuh hari yang lalu, saya telah mendaftarkan Abang dalam kegiatan literasi bertajuk 'Duta Baca Cilik' yang infonya saya dapatkan melalui sebuah postingan di Facebook.  Begitu membaca, saya langsung tertarik untuk ikut serta, walaupun saya belum yakin, apakah bisa konsisten mengikuti rule yang diberlakukan, karena kebetulan pada saat yang bersamaan, saya sedang memegang banyak amanah yang harus ditunaikan. Namun, demi menemukan kembali ritme kebersamaan bersama duo krucil, saya pun 'menerima' tantangan ini. Dan, sejak Senin lalu, resmilah kami sebagai bagian dari peserta 'Duta Baca Cilik'. Sebuah kegiatan literasi, dimana, kami, para peserta, diwajibkan untuk membaca atau membacakan buku setiap hari.  Sebuah gerakan, yang memiliki tujuan untuk saling mendukung dan memotivasi para Ibunda dalam mengenalkan literasi sejak dini dengan pembiasaan membaca / membacakan buku setiap hari kepada buah hatinya. Bagi saya, ini kesempatan em

Menggali Potensi Diri dengan Menulis Antologi

Pict: Pixabay Bismillahirrohmaanirrohiim... Tahun ini adalah tahunnya panen buku antologi. Huaaa... ini bahagianya campur-campur sih. Antara senang tapi gemes, soalnya perbukuan ini kok ya launchingnya hampir berbarengan... *kekepindompet Terlepas dari itu, ya pastinya saya sangat bersyukur dong, sekaligus bangga, ternyata saya bisa mengalahkan bisik ketakutan dalam diri yang merasa tak mampu, malas hingga cemas. Bisa nggak ya? Bagus nggak ya? Laku nggak ya? *ups Sebenarnya, dari awal, tujuan saya ikut berkontribusi dalam even nulis buku bareng ini, hanya karena ingin punya karya, yang kelak bisa juga membuat saya, setidaknya merasa bangga dan bersyukur pernah berkontribusi dalam membagikan kemanfaatan dari apa yang saya miliki.  Entah pengetahuan walau cuma seuprit, atau pengalaman yang baru seumur jagung, atau sekedar curahan hati yang bisa diambil hikmahnya oleh yang membaca. *semoga 🤲 Makanya, saat launching buku, saya tidak ngoyo untuk promosi. Atau mung

[DIY] Tiga Kreasi Mainan Edukasi Berbahan Flanel

Ketika menjadi Ibu, secara otomatis kita dituntut untuk lebih kreatif demi terselenggaranya pendidikan dan pengasuhan anak yang menyenangkan.  Kita dituntut untuk cakap berinovasi, menciptakan permaianan, ataupun kegiatan yang mendukung tumbuh kembang anak sekaligus membuat mereka merasa nyaman dan antusias. Sebagai Ibu, tentu saja kita menginginkan yang terbaik untuk buah hati kita. Adakalanya kita yang dulunya "malas", "tidak cakap", dan cuek tetiba harus menjadi seseorang yang baru, yang menguasai apapun secara otodidak. Hanya karena tekad yang kuat, menjadikan kita teguh memperjuangkan itu semua, sebagai bentuk tanggung jawab dan kewajiban hakiki sebagai madrasah utama bagi buah hati tercinta. Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit berbagi tentang apa yang bisa kita kreasikan untuk membuat media bermain yang menyenangkan sekaligus "mencerdaskan" yang bisa kita buat secara mandiri, alias DIY (Do It Yourself) . Berikut beberapa cont