Langsung ke konten utama

Nostalgia Senja di rumah cinta

Suatu senja di "rumah cinta"

sista: Ia, tahu ga...hidup ini cuma pengulangan sejarah loh....
me  : knp bs bgtu teh?
sista: hidup di dunia itu cuma ad 3 thapan: lahir, hidup, mati....
me: #bengong
sista: jadi secara sederhana bisa dsimpulin...ya, kita trlahir untuk hidup dan kmudian mati....
me: iya seh...(sok paham)
sista: dalam arti lain__kita hidup di suatu zaman, dan akan ada zaman lain yang saat itu kita hanyalah sepenggal sejarah disaat zaman itu brlangung, iya ga??
me: # manggut2
sista: nha__gmana biar kita tidak hanya berperan sbagai sjarah yang terlupakan????
me: maksudnya teh?
sista: kita bisa kok trus "hidup"___ jdi bagian dri orang2 yang akan dikenang, bukan dilupakan...
me: #diam tanpa kata
sista: caranya adalah dengan "berkarya"....slalu berbuat, sekecil apapun untuk kbaikan....kita harus mnjdi bagian dari sejarah yang terus dikenang, walau sdah berabad2 jasad kita tak menapak lg di dunia___seperti sahabat2 nabi yang selalu dikenang dan mnjadi inspirator bagi kita.....walaupun jarak kita ama beliau sdah beribu2 tahun...toh "karya" beliau tetap di kenang...dan mnjadi "agen perubahan" yang baik...
tapi kita jng ikut seperti kaum nabi nuh, musa atau lainnya yang ingkar....walau di kenang, reputasi mreka sangat bruk!!!
ga mau kan dikenang sbagai "penjahat"?????
me: pastinya teh....hehe...(cengar cengir sok paham)

hah....cerita masa lalu, selalu ada "sesuatu" dibalik obrolan ringan....rindu masa2 itu...^_^


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lintang, Sang Penghibur

Pixabay Hai namaku Lintang.  Ini kisahku dengan seseorang yang sangat aku sayangi... Orang-orang mengenalnya sebagai penemu alat pembunuh kanker yang kini sedang menjadi pembicaraan banyak kalangan. Katanya dia bergelar Profesor Doktor. Tapi ia memperkenalkan diri sebagai 'War' padaku saat kita pertama kali berbincang. Karena kupikir ia terlihat sangat dewasa, dengan kacamata yang bertengger manis di hidungnya, memberi kesan begitu 'pintar', maka kuputuskan untuk memanggilnya "Papi War". Namun, tahukah kalian, pertemuan pertama kali dengannya adalah ketika ia sedang menunggu bus di salah satu halte.  Ia terlihat basah kuyup. Memang hari itu hujan deras tengah mengguyur kota.  Aku terduduk lemas di sampingnya, menatap jalanan yang mulai tergenang air hujan. Sekilas ia menoleh padaku. Akupun menoleh padanya. Namun dia hanya diam saja. Akhirnya kuberanikan diri saja mengajak dia bicara terlebih dulu. Awalnya ia cuek ...

SETULUS CINTA DEWI

Courtesy: Google "Segumpal rasa itu kau sebut cinta Seperti pelangi selepas hujan Ada rindu disana Bersemayam dalam harapan Yang perlahan memudar Saat rasamu ternyata tak kunjung terbalas" Dewi Maharani. Kisah asmaranya seumpama puisi. Indah membuai namun hanya ilusi. Berbilang masa ia setia. Namun waktu tak jua berpihak padanya. Adakah bahagia tersisa untuknya? *** "Wi, kamu habis ketemu lagi sama si Wijaya?" Suara ibu menggetarkan udara, menyambut kedatangan anak perempuan satu-satunya itu. Dewi bergeming. Matanya lekat menatap semburat cahaya mentari yang memantul lembut dari sebalik jendela. "Wi, kenapa sih kamu terus memaksakan diri. Wijaya itu sudah beranak istri. Sudahlah, berhenti saja sampai disini. Sudah telalu banyak kamu berkorban untuknya," Wanita paruh baya itu menambahkan, kembali menasehati gadisnya untuk kesekian kali. Perlahan si gadis pemilik mata sayu menghela nafas, sejenak mengumpulkan kekuatan untuk membalas ucapan ibunda ...

Mengenalkan Literasi Sejak Dini Lewat Program 'Duta Baca Cilik'

Sejak tujuh hari yang lalu, saya telah mendaftarkan Abang dalam kegiatan literasi bertajuk 'Duta Baca Cilik' yang infonya saya dapatkan melalui sebuah postingan di Facebook.  Begitu membaca, saya langsung tertarik untuk ikut serta, walaupun saya belum yakin, apakah bisa konsisten mengikuti rule yang diberlakukan, karena kebetulan pada saat yang bersamaan, saya sedang memegang banyak amanah yang harus ditunaikan. Namun, demi menemukan kembali ritme kebersamaan bersama duo krucil, saya pun 'menerima' tantangan ini. Dan, sejak Senin lalu, resmilah kami sebagai bagian dari peserta 'Duta Baca Cilik'. Sebuah kegiatan literasi, dimana, kami, para peserta, diwajibkan untuk membaca atau membacakan buku setiap hari.  Sebuah gerakan, yang memiliki tujuan untuk saling mendukung dan memotivasi para Ibunda dalam mengenalkan literasi sejak dini dengan pembiasaan membaca / membacakan buku setiap hari kepada buah hatinya. Bagi saya, ini kesempatan em...